Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Puan: New Normal Harus Perkuat Kesehatan dan Ekonomi Secara Bersamaan

Rabu, 10 Juni 2020 15:39 WIB
Puan Maharani (Foto: Dok. DPR)
Puan Maharani (Foto: Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR Puan Maharani menekankan, kebijakan The New Normal alias kenormalan baru yang diambil pemerintah perlu diatur sangat rinci di setiap sektor dan skenario. Agar kebijakan itu secara bersamaan bisa menjaga kesehatan rakyat sekaligus memutar kembali roda ekonomi Indonesia.

“Ini penting. Karena New Normal yang diperlukan Indonesia bukan yang memilih antara ekonomi dan kesehatan, tapi bagaimana keduanya bisa berjalan bersamaan,” tegas Puan dalam keterangannya, Rabu (10/6).

Baca juga : DPR Minta Aturan Harga Rokok Murah Dikaji Ulang

Salah satu yang harus diperhatikan, lanjut Puan, adalah kegiatan sosial dan ekonomi di pasar-pasar tradisional. Apalagi sudah ada laporan bahwa beberapa pedagang di pasar tradisional ada yang terinfeksi Covid-19. “Bila tidak ada penanganan yang tepat maka pasar tradisional bisa menjadi sumber penularan.”

Padahal, lanjut Puan, sering kali denyut nadi ekonomi daerah itu bisa terasa di pasar-pasarnya, yang juga menjadi salah satu tempat utama terjadinya interaksi sosial masyarakat sebuah daerah. Maka itu, perhatian pemerintah terhadap penetapan dan penerapan protokol New Normal di pasar tradisional sangat dibutuhkan. Sebab, pasar tradisional adalah penggerak sektor ril ekonomi rakyat.

Baca juga : PKS Sebar APD Dan Nutrisi Kembali Di RS Covid Purbalingga

“Saya tekankan juga bahwa sosialisasi protokol New Normal agar dilakukan sejelas mungkin. Supaya (protokol itu) dapat dipahami semua kalangan,” tegasnya.

Selain protokol New Normal yang sangat rinci, tambah Puan, diperlukan juga mekanisme monitoring dan evaluasi yang ketat. Terlebih, pada 9 Juni 2020 kemarin, masyarakat mendapat laporan data Gugus Tugas Covid-19 yang menyatakan ada penambahan 1.034 kasus positif corona. Angka-angka seperti ini harus dimonitor ketat dan menjadi dasar pengambilan keputusan. 

Baca juga : Puan: Pemimpin Bangsa Harus Pegang Teguh Nilai-nilai Pancasila

“Kita mengapresiasi bahwa target awal pengujian 10.000 spesimen dari tes Covid-19 sudah tercapai dan Presiden sudah menyampaikan ingin menaikkan target menjadi 20.000 per hari. Kita semua tentu ingin agar kebijakan New Normal bisa menggerakkan ekonomi masyarakat namun tanpa mengabaikan risiko kesehatan,” ucapnya.

Puan menambahkan, saat ini masyarakat menanti terobosan instansi terkait dalam hal pelacakan penyebaran Covid-19 yang sudah didorong untuk memanfaatkan sistem teknologi telekomunikasi. “Jadi, protokol New Normal yang rinci, disertai dengan pengujian spesimen tes yang terus diperbanyak, serta pelacakan penyebaran yang luas dan cepat. Semuanya perlu dilaksanakan bersamaan agar kesehatan rakyat terjaga sekaligus roda ekonomi kembali berputar,” tutup Puan. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.