BREAKING NEWS
 

Belum Putus Siapa Jadi Capres

Prabowo-Imin Masih Duel, Belum Duet

Reporter : KHOIRUL UMAM
Editor : UJANG SUNDA
Selasa, 13 Desember 2022 07:41 WIB
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (kiri) saat bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koalisi Gerindra-PKB, yang sudah digembar-gemborkan sejak lama, ternyata belum benar-benar deal. Penyebabnya, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar (Imin) masih ngotot mau jadi capres. Karena belum ada yang mau ngalah jadi cawapres, Prabowo-Imin masih duel, belum duet.

Imin blak-blakan bahwa Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang dibentuk Gerindra dan PKB belum kokoh. Sebab, yang terjadi baru kesepakatan-kesepakatan biasa. Belum hitam di atas putih dan mengajukan capres-cawapres bersama ke KPU.

Menurutnya, koalisi baru akan kokoh saat pendaftaran capres-cawapres di KPU ditutup pada 25 September 2023. "Sebelum janur melengkung tanggal 25 September, ya semuanya (koalisi) masih rawan. Koalisi itu kan nanti ketika sama-sama mendaftar ke KPU, sehingga sampai tanggal pendaftaran di KPU terakhir, maka belum bisa final," ucapnya, kepada wartawan, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, kemarin.

Imin mengaku, hingga saat ini PKB masih terus mematangkan koalisi dengan Gerindra. Ia juga menyatakan, koalisi PKB-Gerindra masih terus membuka peluang untuk mengajak partai politik lain bergabung.

"Kami masih terus mematangkan koalisi dengan Gerindra. Kita terus bekerja untuk sinergi perjuangan 2024," tambah Wakil Ketua DPR itu.

Baca juga : Belanda Vs Argentina, Duel Penuh Dendam

KIR belum deal soal sosok capres-cawapres yang bakal diusung. Imin pernah bilang, salah satu penyebabnya, karena dua partai sama-sama ngotot untuk menjadikan kadernya sebagai capres. Gerindra ingin Prabowo jadi capres. PKB ngarep Imin yang jadi capres.

“Sampai detik ini, masing-masing masih ngotot jadi capres," ujar Imin, di Gedung DPP PKB, Senen, Jakarta Pusat, 21 November lalu.

Karena itu, ia belum bisa memutuskan target waktu untuk mendeklarasikan capres dan cawapres dari koalisi partai PKB-Gerindra. “Moga-moga, sampai akhir tahun,” imbuhnya.

Wasekjen PKB Syaiful Huda menyampaikan hal serupa. Dia menyebut, PKB dan Gerindra belum bersepakat soal sosok capres dan cawapres dalam koalisi. Hasil Muktamar PKB memberi mandat kepada Imin untuk maju sebagai capres. Begitu pula dengan Gerindra yang telah mendeklarasikan Prabowo untuk kembali maju di 2024.

Adsense

"Ini kan yang terus diulang oleh Cak Imin bahwa kedua-duanya punya mandat sebagai capres. Harus ada yang mengalah siapa yang menjadi cawapres," ucap Huda, 24 November lalu.

Baca juga : Belum Umumkan Capres, Parpol KIB Masih Genjot Elektabilitas

Politisi Gerindra Andre Rosiade menegaskan, partainya telah mensyaratkan Prabowo sebagai capres. Tidak bisa diganggu gugat, sekalipun ada penambahan partai di KIR.

"Kami membuka diri kepada semua partai untuk bergabung dalam koalisi Partai Gerindra. Syaratnya satu, capresnya Prabowo Subianto,” tegas Andre, kemarin.

Terkait nama capres-cawapres yang akan diusung oleh KIR, dia bilang, Gerindra akan menunggu pembicaraan antara Prabowo dan Imin. "Hanya memang kita lagi menunggu momentum yang pas, Pak Prabowo dan Gus Muhaimin untuk duduk bareng menentukan pasangan capres dan cawapres yang akan disetujui bersama,” jelas Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat itu.

Kendati demikian, Andre menekankan, sejauh ini KIR tetap solid. "Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sangat solid, komunikasi terus berjalan dengan baik ya,” jelas dia.

Betulkah klaim bahwa KIR solid? Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro meragukan hal itu. Kata dia, koalisi parpol rentan bubar jika tidak sepakat soal siapa capres dan cawapres yang diusung.

Baca juga : Ekonomi Kita Masih Kuat

"Dalam konteks KIR, relevansinya Prabowo sebagai capres Gerindra tak sepenuhnya yakin dengan sosok Cak Imin sebagai cawapres, yang mampu memenangkannya di Pilpres nanti," ucap Agung, saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Apalagi, di Pilpres 2024 diramal akan menjadi yang terakhir bagi Prabowo. Makanya, Prabowo diprediksi akan mati-matian untuk menang. Untuk itu, dibutuhkan sosok cawapres yang bisa mendongkrak elektabilitas.

"Bayangkan kalau elektabilitas juga menjadi tolak ukur Prabowo, Cak Imin bisa dievaluasi," ucapnya.

Ditambah lagi, jika Prabowo mulai merasa khawatir dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang tingkat elektoralnya semakin tinggi. "Otomatis kebutuhan cawapres yang kuat menjadi niscaya untuk mendongkrak raihan elektoral saat kompetisi berlangsung ketat," pungkas dia.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense