Dark/Light Mode

Kesimpuan Meeting Sri Mulyani Cs

Ekonomi Kita Masih Kuat

Jumat, 4 November 2022 06:20 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Dok. Kementerian Keuangan).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Dok. Kementerian Keuangan).

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah bayang-bayang ancaman resesi ekonomi, kita patut bersyukur, kondisi perekonomian Indonesia masih kuat. Tak hanya itu, program Pemulihan Ekonomi juga masih terus berjalan.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengumum­kan kondisi sistem keuangan In­donesia hingga triwulan III-2022 tetap tangguh di tengah ting­ginya risiko global. Meskipun begitu, Pemerintah memastikan tetap mewaspadai kinerja per­ekonomian global yang terus melambat. Termasuk, menyiap­kan respons kebijakan.

Kesimpulan ini didapatkan setelah Pemerintah melalui Kemen­terian Keuangan (Kemenkeu) menggelar rapat dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Baca juga : Ketua MPR Ajak Pengusaha Muda Alumni Trisakti Bangun Ekonomi Nasional

“Kami berkomitmen un­tuk menjaga Stabilitas Sistem Keuangan dengan memperkuat koordinasi dan terus mewas­padai perkembangan risiko global,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) yang juga Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers virtual hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2022 di Jakarta, kemarin.

Ikut hadir dalam jumpa pers Gubernur BIPerry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Ketua De­wan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa.

Diterangkan Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, kondisi global saat ini dipengaruhi oleh per­lambatan ekonomi di sejumlah negara maju, terutama Amerika Serikat, Eropa dan China.

Baca juga : Dukungan Jokowi Kembangkan Start Up Lokal Tumbuhkan Ekonomi Daerah

Pelambatan ini terlihat dari Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur global yang pada September 2022 yang masuk ke zona kontraksi pada level 49,8.

Perlambatan tersebut dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan perang di kawasan Ukraina yang memicu tekanan inflasi ting­gi, fragmentasi ekonomi global, perdagangan dan investasi. Serta, kebijakan pengetatan moneter yang lebih agresif.

Namun begitu, Ani memas­tikan, situasi domestik saat ini masih dalam keadaan kuat dengan pemulihan ekonomi nasional yang masih terus berjalan.

Baca juga : Menteri Siti Dorong Konsep Ekonomi Biru Untuk Warga Pesisir

Ini terjadi karena salah satunya buah hasil pemanfaatan instru­men APBN 2022 secara antisi­patif dan responsif, dengan tetap mengedepankan kewaspadaan.

“Kami dari KSSK akan terus mengedepankan coordination policy response serta kebijakan terk­oordinasi untuk mitigasi dampak gejolak global dan pemburukan ekonomi global,” imbuh Menkeu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.