BREAKING NEWS
 

Menolak Pos Menteri

Reporter & Editor :
BUDI RAHMAN HAKIM
Rabu, 16 Oktober 2019 06:40 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Sampai tadi malam beredar pemberitaan tentang politisi yang mengaku telah mendapat tawaran jadi menteri dari Jokowi lalu menolaknya.

Jika benar ada penawaran dan penolakan itu, dari dua sudut merupakan sesuatu yang baik.

Artinya, benar Jokowi memberi ruang bagi politisi tersebut untuk masuk di kabinetnya. Sikap politisi langka ini menolak tawaran kursi menteri juga fenomena yang menarik.

Ada pembelajaran yang baik bagi siapa saja politisi yang sekarang menaikkan posisi tawarnya demi memburu kursi menteri.

Baca juga : Pengamanan Yang Tidak Aman

Tidak jarang ada yang kebablasan, menekan, untuk tidak mengatakan mendikte, seorang Presiden.

Para pimpinan parpol penyangga kemenangan Jokowi ada yang mengabaikan hak prerogatif Presiden dalam menyusun formasi dream team kabinet ke depan.

Terus mendesakkan jumlah jatah yang harus dipenuhi Presiden. Sambil mengancam. Partai-partai pendukung merasa apa yang dilakukannya itu menunaikan haknya.

Adsense

Hak setelah kewajiban yang mereka tunaikan dengan mendukung Jokowi saat Pilpres lalu. Dari satu sisi, logis juga tuntutan itu.

Baca juga : OTT Koruptor Kakap

Maklum, Jokowi tidak punya dan bukan pemilik partai politik. Nah, di tengah gencar negosiasi jumlah pos menteri, bertiup pemberitaan tentang penolakan tawaran atas kursi menteri.

Ini seperti peristiwa yang harus jadi pelajaran bagi semua. Ada soal penegasan bahwa mendukung Presiden Jokowi di Pilpres lalu tak selalu dengan balasan jatah kursi.

Fenomena penolakan tawaran ini menarik di tengah realitas miris seorang politisi muda harapan terjerat kasus korupsi.

Peristiwa ini sejatinya mengingatkan agar angkatan lainnya untuk mewaspadi kursi kekuasaan yang banyak godaan dan gangguannya.

Baca juga : Menghadirkan Negara di Papua

Perlu mawas diri jika memutuskan melaju meraih kursi politik. Ke depan, sejarah harus bisa menuliskan politisi bukanlah para pemburu jatah kursi.

Pemuda tetap dengan peran menjadi motor pendukung program pembangunan. Politisi muda dengan stylenya, bicara tentang perbaikan sistem dan inovasi tanpa ribut mencari kursi.

Maju Indonesia, bangsanya sejahtera, makmur sentosa. wallahu ‘alam bishowab. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense