Dark/Light Mode

Penghasut Sosial Media

Rabu, 2 Oktober 2019 06:14 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Hati-hati dengan sosial media. Bukan karena apa-apa, semata karena perannya yang semakin powerful dalam pembentukan realitas dan penggiringan opini publik.

Di masa lalu, media massa merupakan pilar kekuatan keempat, sekarang sosial media telah menjadi pilar kekuatan kelimanya. Kehadiran sosial media juga telah mengubah cara media massa bekerja.

Di masa lalu media punya kekuatan tunggal dan penuh dalam mendirect menu informasi yang layak dikonsumasi publik. Peran owner dan pimpinan media dengan didukung pasukan jurnalis sangat influential dalam pembentukan dan penggalangan opini.

Baca juga : Kebebasan Jangan Kebablasan

Kini nature bekerja media sudah benar-benar berubah. Sosial media telah turut rembuk karena jumlah pengakses alias penggunanya semakin besar saja.

Sosmed selain merupakan instrumen komunikasi, juga telah men jadi medium penyampaian informasi berikut jejaringnya.

Karena fungsi gandanya inilah jumlah pengguna terus bertambah dan pada gilirannya mengubah perilaku orang di seluruh dunia dalam mengakses informasi.

Baca juga : Demo Bayaran

Inilah yang lantas membuat media harus banyak menimbang terhadap apa yang berlangsung di dunia sosmed. Media pun sekarang berjejaring dengan sosmed dan begitu terdrive oleh Sosmed.

Jauh sebelumnya, sosmed menjadi ruang ekspresi yang bebas. Namun seiring waktu dan sering banyaknya tumpa han informasi yang menyampah jadi serapah dan fitnah, beberapa negara mulai menerapkan aturan main berselancar di dunia net.

Para penegak hukum banyak yang mulai memantau lalu lintas informasi lalu mengaturnya. Sekarang, di Indonesia saja, sudah harus hati-hati saat mengupdates status pribadi atau mengunggah informasi di akun yang sesungguhnya milik pribadi.

Baca juga : Menyoal Fee

Bila kontentnya tidak pantas dan membayakan kehidupan sosial maka yang bersangkutan bisa dijerat pasal pidana.

Sekarang Indonesia mulai mengetatkan pengawasan. Sudah mulai menyasar korban, yaitu kepada pelaku penebar fitnah dan membusukkan simbol negara, dalam hal ini institusi kepresidenan.

Publik sekarang harus lebih cerdas dan santun lagi berselancar di dunia sosmed. Sebab salah-salah, dapat berujung buntung, terjerat, dan bernasib hidup di balik jeruji. Maka hati-hati. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.