BREAKING NEWS
 

Calon Menteri Masih Ngantri

Reporter & Editor :
SUPRATMAN
Kamis, 27 Februari 2020 03:51 WIB
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Apakah ada reshuffle kabinet? Presiden Jokowi akhirnya menjawab, kemarin. “Sampai detik ini saya dan Pak Wapres belum berpikir ke sana,” kata Presiden, didampingi Wapres.

Pertanyaannya, apakah detik berikutnya akan mulai dipikirkan? Atau minggu dan bulan berikutnya? Hanya Presiden yang tahu. Termasuk siapa-siapa yang akan diganti atau digeser, Presiden tentu sudah punya bayangan dan tolok ukur.

Bahkan, siapa yang masih di luar, yang belum kebagian, yang  “kebelet” menjadi menteri, tentu sudah diketahui dan dirasakan oleh Presiden. Paling tidak, lewat CV yang masuk atau suara-suara yang dibisikkan secara samar-samar ke Istana.

Baca juga : 36 Kasus Distop, Kenapa Heboh?

Isu perombakan kabinet ini “tiba-tiba” mencuat sepuluh hari terakhir. Awalnya muncul dari apa yang menamakan dirinya Tim 9 Golkar. Seperti meramal, Tim ini yakin bakal ada perombakan kabinet.

Lalu, Selasa (18/2) Presiden Jokowi mengundang para relawannya ke Istana Bogor, Jawa Barat. Dalam acara itu, reshuffle kabinet juga jadi bahan pembicaraan.

Adsense

Salah seorang yang hadir mengungkapkan lewat akun twitternya: “intinya bakal ada resafel, tunggu saja yah”.

Baca juga : Teka-teki Gubernur

Isu reshuffle kemudian menghangat. Apalagi pembicaraan Presiden mengenai reshuffle bersama relawan  membuat radang beberapa pimpinan politik formal. Ada yang merasa dilangkahi, ada yang menyarankan sebaiknya Presiden tidak membicarakan hal sestrategis ini dengan para relawan.

Tapi, sebagai Presiden, tentu wajar kalau mendengar masukan dari berbagai pihak. Perkara diterima atau tidaknya, itu hak Presiden. Apalagi beberapa Menteri, sejauh ini, memang ada yang “belum nendang”.

Wacana ini, juga bisa menjadi “cambuk” bagi para menteri. Terutama yang belum optimal. Termasuk menteri yang dari parpol.

Baca juga : Karena Salah Ketik?

Hanya saja, wacana ini jangan sampai menimbulkan kegaduhan dan membuat para menteri tidak nyaman bekerja. Beberapa menteri memang mengaku tidak terganggu. Mereka hanya fokus kerja. Tak memikirkan reshuffle. Apa iya?

Jangan pula karena demi kepentingan kelompok, demi kepentingan mereka yang belum kebagian kursi, lalu  mendorong-dorong Presiden. Apalagi “si calon” tak memiliki kapasitas dan integritas. Ini bisa membuat Presiden merasa tidak nyaman.

Bagi rakyat, tak peduli mau menterinya si A, si B, atau si C, yang penting bisa membawa kemaslahatan. Bukan menteri yang bikin gaduh, atau yang panas-panas tai ayam, yang gedorannya cuma di awal. Bukan menteri yang sekadar numpang lewat. Tapi menteri yang “siapa pun Presidennya, dia tetap menterinya”. Kita belum punya menteri seperti itu.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense