BREAKING NEWS
 

Kenapa Tiongkok?

Reporter & Editor :
BUDI RAHMAN HAKIM
Jumat, 9 Juli 2021 07:00 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM

 Sebelumnya 
Soeharto berpihak ke Amerika. Selama 32 tahun. Setelah rezim runtuh, terjadi pertempuran. Perebutan garis keberpihakan. Dengan segala strategi dan pasukan-pasukan intelijennya.

Baca juga : Merdeka Dari Penjajah

Setelah Soeharto, ke tangan BJ Habibie, lanjut ke masa Gus Dur, dilanjutkan Megawati. Karena masa kepimpinan mereka hanya sebentar, jadi tidak kentara keberpihakannya. Baru semasa SBY keberpihakan mulai terasa.

Baca juga : Kejahatan Mafia Pandemi

Garis keberpihakan SBY nyata lebih ke Amerika. Good boy-nya negeri Paman Sam. Tiongkok mendapat proporsi semata untuk menjaga keseimbangan. Menjaga citra dan posisi nonblok. Namun, benih-benih infiltrasi Tiongkok begitu terlihat.

Baca juga : Persaingan Panas

Begitu rezim berganti, PDI Perjuangan berkuasa, pendulum garis keberpihakan terasa berubah. Lebih ke Tiongkok. Seiring dengan dominasi Tiongkok di bidang politik ekonomi, Indonesia di bawah Jokowi terasa sangat Tiongkok. Kita berharap, keberpihakan ini lebih banyak menguntungkan anak bangsa.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense