Dark/Light Mode

Ada Yang Dikasih Ala Kadarnya

Banyak Sopir Taksi Tidak Dapat Pensiun

Jumat, 5 Juli 2019 09:26 WIB
Ilustrasi Taxi Konvensional. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi Taxi Konvensional. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Para sopir taksi konvensional berharap mendapatkan jaminan pensiun di usia senjanya. Hal itu diakui Hendrawan Marta, salah seorang sopir di sebuah perusahaan taksi ternama.

Selain hidup sudah megap-megap, beban hidup yang tidak kunjung berkurang, memaksanya terus narik di usianya yang sudah memasuki masa pensiun.

Kepada Rakyat Merdeka, Hendrawan menuturkan, dirinya yang sudah selama 26 tahun bekerja sebagai supir taksi itu, hanya memperoleh pesangon sebagai uang pensiunnya sebesar Rp 39 juta 900 ribu.

Baca juga : Dua Jaksa Yang Diserahkan ke Kejagung Kasusnya Beda Dengan Aspidum Kejati DKI

“Selama 26 tahun bekerja sebagai sopir taksi, saat pensiun di usia 58 tahun tahun lalu, saya dikasih Rp 40 juta kurang Rp 100 ribu,” akunya.

Bagi Hendrawan, itu masih mending dibanding teman-temannya sesama supir taksi di perusahaan lain. Yang tidak memperoleh pesangon atau uang pensiun sama sekali. “Ya uang segitu lumayanlah. Daripada enggak ada sama sekali. Kayak teman-teman sopir taksi lainnya. Mereka enggak dapat,” tuturnya.

Hendrawan kini berusia 59 tahun. Di perusahaan tempatnya bekerja, usia pensiun di umur 58 tahun. Pria yang berdomisili di daerah Kayu Putih, Jakarta Timur ini, sudah lima bulan ini kembali narik sebagai supir taksi lagi di perusahaan yang sama.

Baca juga : Tidak Harus Dipaksakan Ketemu, Karena Jokowi Tidak Bermasalah Dengan Prabowo

“Dari pada di rumah, enggak ada uang. Ya saya datangi lagi perusahaan. Saya narik lagi. Hitungannya kayak masuk baru lagi. Bedanya sekarang, saya enggak dapat tunjangan atau jaminan kesehatan lagi. Karena sudah usia pensiun,” ujarnya.

Hendrawan memiliki empat orang anak. Semuanya laki-laki. Isterinya, tinggal di rumah saja, sebagai ibu rumah tangga.

Anak sulungnya, kini berusia 29 tahun, bekerja di sebuah toko swalayan, sembari melanjutkan perkuliahan di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.  “Yang sulung, belum menikah. Semua anak saya bekerja di swalayan. Hanya yang paling bontot yang masih sekolah di SMK. Sdah mau lulus tahun ini,” tuturnya.

Baca juga : Dicuekin Zidane, Bale Bakal Merapat Ke MU

Hendrawan mengaku, anaknya yang pertama melanjutkan studi perkuliahannya, tanpa sepengetahuan dirinya dan isterinya. “Saya baru tahu setelah dia diterima kuliah. Dia urus sendiri, kumpulkan duitnya sendiri. Sedikit demi sedikit untuk kuliah. Ibunya pun tadinya tidak tahu. Belum lama ini, dia bilang mau resign dari tempat kerjanya, mungkin karena sudah mau lulus, mau wisuda. Dia mau cari kerjaan yang lebih baik lagi,” tuturnya.

Anaknya yang kedua, berusia 27 tahun. Agustus nanti akan menikah. Anaknya yang kedua ini tidak melanjutkan kuliah. “Baru dia yang akan menikah, tahun ini. Doakan lancar ya,” ujar Hendrawan.

Hendrawan mengaku, dirinya masih memiliki beban hidup. Terutama untuk membiayai anak bungsunya yang masih sekolah di SMK dan isterinya. “Daripada di rumah, enggak ada pemasukan. Saya datang lagi, melamar menjadi sopir taksi, dan diijinkan perusahaan. Tapi ya itu tadi. Saya enggak dapat tunjangan-tunjangan lagi. Biasanya komisi saja. Berapa saya dapat narik sehari, ya komisi dari situ saya dapat untuk dibawa pulang ke rumah,” bebernya. [JON]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.