Dark/Light Mode

Nyari Yang Bisa Kerja, Jokowi Pilah-Pilah Calon Menteri

Senin, 27 Mei 2019 10:40 WIB
Presiden Jokowi (kanan) bersalaman dengan Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Bahlil Lahadalia di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (26/5). (Foto: Humas Setkab)
Presiden Jokowi (kanan) bersalaman dengan Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Bahlil Lahadalia di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (26/5). (Foto: Humas Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Diam-diam Jokowi mulai menggodok sejumlah nama untuk mengisi Kabinet Kerja Jilid II. Kriteria utamanya adalah orang yang bisa kerja. Untuk orang yang tidak punya kriteria ini, jangan harap bakal terpilih. “Kabinet yang bisa kerja. Kan Kabinet Kerja. Sudah saya sampaikan bolak-balik, harus mampu mengeksekusi program-program yang ada. Kemampuan eksekutor itu yang paling penting,” ungkapnya, di sela acara Buka Puasa Bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5).

Kriteria lainnya, calon menteri Kabinet Kerja II harus memiliki keahlian manajerial yang baik. Berbekal keahlian manajerial, Jokowi yakin, periode kedua pemerintahannya nanti bisa mengatasi persoalan, baik di tingkat nasional maupun regional. Dua kriteria ini mutlak. Tidak bisa ditawar-tawar. “Yang lain-lain memiliki integritas, memiliki kapabilitas. Tetapi yang paling penting adalah mampu mengeksekusi, memiliki kemampuan manajerial yang baik. Dua hal yang penting itu,” tegasnya.

Salah satu nama yang mulai disebut Jokowi adalah Bahlil Lahadalia. Jokowi menyatakan, Ketua Umum HIPMI itu cocok jadi menteri. “Saya melihat-lihat, adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri. Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya,” ujar Jokowi dalam pidatonya di acara tersebut.

Baca juga : Dinginkan Suasana, Jokowi Ingin Segera Bertemu Prabowo

Ucapan ini pun langsung disambung tepuk tangan meriah para anggota HIPMI yang hadir. Jokowi lalu memuji Bahlil. Kata Jokowi, Bahlil sosok yang cerdas dan pintar menghidupkan suasana. Untuk memperkuat pernyataannya, Jokowi kemudian bertanya ke para anggota HIPMI. “Pas, kan?” ucapnya. “Pas,” jawab para peserta secara serentak. “Siapa yang setuju?” tanya Jokowi lagi. “Setuju,” jawab hadirin serentak. “Jadi kalau nanti beliau ini terpilih ya nggak usah kaget,” kelakar Jokowi.

Pengamat Politik Ray Rangkuti sepakat dengan kriteria yang disampaikan Jokowi. Ia pun berharap, setidaknya 70 persen dari komposisi Kabinet Kerja Jilid II nanti bisa diisi wajah- wajah baru. Yang muda-muda. Untuk sosok menteri dengan usia di atas 56 tahun, lebih baik diistirahatkan.

“Yang sudah sepuh-sepuh sebaiknya diistirahatkan dulu. Mungkin diganti dengan yang lebih muda,” katanya, saat dihubungi, kemarin. Ray tidak meragukan kemampuan sosok yang sepuh tadi. Tapi, untuk ke depan, dibutuhkan percepatan. Makanya, dibutuhkan regenerasi.

Baca juga : Ucapkan Selamat Kepada Jokowi, Dubes AS Komitmen Perdalam Kemitraan Strategis

Di sisi lain, Cawapres 01 Ma’ruf Amin mengaku belum tahu terkait pengajuan nama menteri untuk mengisi kabinet nanti. Ia menyerahkan semuanya ke Jokowi. “Oh itu, urusannya Pak Jokowi nanti. Urusan jatah-jatah, Pak Jokowi lah,” kata Ma’ruf usai acara Buka Puasa Bersama Garda Matahari, di Jalan Simprug Golf 1, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Minggu (26/5).

Ma’ruf enggan berkomentar lebih jauh terkait sejumlah nama yang diisukan akan mendapat jatah menteri. Ia menegaskan, sejauh ini belum ada komunikasi dengan Jokowi, terkait susunan kabinet. Keduanya masih menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Belum (komunikasi dengan Jokowi) soal menteri, menang aja belum. Belum diputuskan MK, masak kita sudah membuat,” pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.