Dark/Light Mode

Nih, Kriteria Menteri LHK Versi Komunitas Rimbawan Nusantara

Selasa, 27 Agustus 2019 13:58 WIB
Jubir Komunitas Rimbawan Nusantara (KRN) Bambang Soepijanto.  
Jubir Komunitas Rimbawan Nusantara (KRN) Bambang Soepijanto.  

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya mengumumkan nama-nama pembantunya di Kabinet Kerja Jilid II pada Oktober 2019 Mendatang.

Komposisi kabinet pun telah ditetapkan. Kalangan profesiol mendapat porsi lebih dibanding kader parpol. 

Lalu siapakah yang akan duduk di kursi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutnanan (LHK)? Apakah kursi akan diduduki kalangan kader parpol atau profesional? 

Menanggapi itu, Juru bicara (Jubir) Komunitas Rimbawan Nusantara (KRN) Bambang Soepijanto berpendapat, sebaiknya Presiden Jokowi  memilih nama calon Menteri KLHK untuk periode 2019-2024, dari kalangan profesional rimbawan.

Baca juga : Sarri Divonis Kena Radang Paru-paru

"Figur tentu banyak. Tapi kriteria yang wajib adalah, profesional rimbawan. Yang berani dan siap menerima segala risikonya," ujarnya.

Bambang yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO) ini menjelaskan, profesional rimbawan bisa siapa saja. Yang terpenting, dia bergerak dan memiliki rekam jejak kuat di sektor kehutanan.

Tentunya, lanjut Bambang, profesional rimbawan harus mempunyai kapabilitas. Baik kompetensi kualifikasi dan rekam jejak yang mampu menyeimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial.

"Kalau dia lulusan Fakultas Kehutanan tapi kerja di bank, ya tidak bisa dikatakan rimbawan. Kita ingin, Kementerian LHK dipimpin profesional rimbawan yang sudah teruji," paparnya.

Baca juga : Ikuti Tren Ngopi, Sarinah Gelar Event Nubruk Kopi Nusantara

Bambang juga berharap, siapapun yang dipilih Jokowi menjadi menteri LHK, figur itu dipastikan memiliki jiwa petarung, berfikir keluar dari box, dan dia punya visi yang luar biasa untuk memajukan, membangkitkan kembali kehutanan dan industrinya. 

"Menjadi syarat bagi pemimpin yang akan mengendalikan kementerian kehutanan 5 tahun mendatang. Jadi bukan profeisonal umum. Tapi profesional rimbawan," tegasnya.

Lebih lanjut, Bambang juga menuturkan, di KRN yang terdiri dari 21 organisasi kehutanan juga telah menetapkan visi misi kehutanan untuk lima tahun mendatang. 

Tujuannya, jelas untuk mengelola hutan dengan baik dan benar. Termasuk bisa memanfaatkan potensi kekayaan alam dan sistem penyangga hutan.

Baca juga : Menteri LHK Apresiasi Revolusi Hijau Kalimantan Selatan

"Ingat! Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor kehutanan. Karena 64 persen tapak bumi nusantara adalah area hutan," pungkasnya. (JON)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.