Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ikatan Alumni Harvard: SDM Unggul Indonesia Harus Sehat Badannya dan Jiwanya

Selasa, 10 September 2019 20:54 WIB
Presiden HCI, Melli Darsa (kanan) bersama Anggota Komisi IX DPR, Nova Riyanti Yusuf, dalam diskusi HCI yang bertajuk yang mengupas tantangan membenahi sektor kesehatan, di Gedung Nusantara, DPR, Selasa (10/9). (Foto: Dok. HCI)
Presiden HCI, Melli Darsa (kanan) bersama Anggota Komisi IX DPR, Nova Riyanti Yusuf, dalam diskusi HCI yang bertajuk yang mengupas tantangan membenahi sektor kesehatan, di Gedung Nusantara, DPR, Selasa (10/9). (Foto: Dok. HCI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Visi pemerintahan Jokowi di periode kedua adalah menciptakan SDM unggul untuk mendukung Indonesia maju. Salah satu pekerjaan rumah untuk menciptakan SDM unggul Indonesia adalah pembenahan sektor kesehatan. Ada tiga aspek yang harus dibenahi dalam sektor kesehatan, yaitu ketersediaan dan kualitas SDM, masalah kualitas kesehatan masyarakat, keberlangsungan dan jaminan mutu jaminan sosial kesehatan yang harus disediakan pemerintah. 

Terkait dengan hal tersebut, Harvard Club Indonesia (HCI), sebuah platform think-tank yang beranggotakan alumni-alumni Universitas Harvard, menyelenggarakan diskusi yang mengupas berbagai tantangan dan pendekatan untuk membenahi sektor kesehatan. Diskusi digelar di Gedung Nusantara, DPR, yang bertepatan dengan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, Selasa (10/9). Diskusi mengupas berbagai tantangan sektor kesehatan dari berbagai aspek. Mulai dari masalah pendanaan, kesehatan jasmani, mental, dan berbagai isu kesehatan masyarakat.

Baca juga : Dialog Budaya Indonesia-Prancis Lewat Lukisan dan Tari

Melli Darsa, Presiden HCI, dalam sambutannya menyatakan bahwa pihaknya ingin berkontribusi kepada Indonesia melalui sumbangan pikiran, masukan, dan kritik membangun sehingga dapat menjadi mitra pemerintah untuk menghasilkan gagasan yang baik demi kemajuan Indonesia. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini mengatakan, beberapa waktu yang lalu HCI menggelar diskusi terkait ibu kota baru bersama Bappenas. Dalam kesempatan ini, HCI bekerja sama dengan DPR memilih topik kesehatan untuk menggali lebih dalam potensi dan tantangan sektor kesehatan yang akan dihadapi pemerintahan Jokowi periode dua

“HCI yakin, seperti halnya seluruh peserta di sini, bahwa kesehatan adalah pra-syarat untuk menghasilkan manusia-manusia unggul Indonesia dan berdaya saing global,” kata Melli.

Baca juga : Gerai Produk Indonesia Pamer 150 Barang Favorit Warga Korea Utara

Sayangnya, tambah Melli, perhatian pemerintah selama ini masih terlalu fokus pada kesehatan fisik. Sementara kesehatan mental atau kesehatan jiwa belum banyak disentuh. “Untuk itu, acara diskusi hari ini akan membahas komprehensif. Baik kesehatan fisik dan kesehatan mental karena manusia unggul Indonesia itu harus sehat badannya dan sehat jiwanya,” pungkas Melli.

Diskusi ini dihadiri sejumlah pakar dan praktisi kesehatan. Masing-masing menyampaikan gagasan serta bahasan mengenai aspek kesehatan yang berbeda-beda namun saling terkait. 

Baca juga : Bangun SDM Unggul, Wapres Resmikan Lima Rusunawa Mahasiswa dan Santri di Padang

Nova Riyanti Yusuf, Anggota Komisi IX DPR, menyoroti masalah kesehatan kejiwaan yang juga harus menjadi salah satu fokus pemerintahan Jokowi periode kedua. Menurutnya, isu mengenai masalah kejiwaan dan mental sudah memasuki masa kritis karena sudah menjangkit anak-anak muda di Indonesia namun belum banyak menjadi prioritas pemerintah saat ini. 

“Negara ini akan tumbuh menjadi negara maju jika SDM-nya berkualitas. Berkualitas secara fisik dan intelegensia serta kejiwaannya, itu kalau kita mau kejar generasi emas 2045. Kita juga membutuhkan sebuah visi kesehatan yang adaptif dan komprehensif mencakup hingga kesehatan kejiwaan. Tentunya ini harus diimplementasikan mulai dari sekarang. Kita sudah punya UU Kejiwaan sejak tahun 2014, undang-undangnya sudah ada, tinggal implementasinya saja,” ujar politisi Partai Demokrat ini. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.