Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KTNA: Stok Beras Era Amran Luar Biasa dan Membanggakan

Kamis, 10 Oktober 2019 23:01 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di gudang Bulog. (Foto: Humas Kementan)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di gudang Bulog. (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah stok beras selama masa Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, menjabat menjadi suatu kebanggan yang harus diakui dalam sejarah Indonesia. "Kita (Indonesia) bisa surplus beras. Bahkan mungkin lebih baik dari masa-masa yang sebelumnya. Datanya suda jelas bahwa ketersediaan cadangan beras nasional itu aman," ujar Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir, Kamis (10/10).

Menurut Winarno, kondisi data beras yang ada sekarang patut menjadi acuan bahwa Indonesia di era Amran Sulaiman kembali mampu mewujudkan swasembada pangan, khususnya beras. "Bisa saja malahan jumlah berasnya lebih dari yang dihitung BPS kan. Bagaimanapun metode perhitungan stok beras itu kan perlu perbaikan terus," ucap Winarno.

Baca juga : UU Sistem Budi Daya Pertanian Tingkatkan Peran Petani dalam Pembangunan

Kemudian, Winarno beranggapan, dengan informasi telah penuhnya gudang Bulog sebagai tempat penampungan beras menunjukkan bila tidak perlu lagi dilakukannya impor ke depan. Winarno mengimbau, surplusnya jumlah beras nasional kini jangan sampai menimbulkan alasan lain lagi bahwa stok masih kurang dan perlu impor, yang biasa didengungkan pengamat pro mafia impor,  sebab akan menciderai kinerja petani.

Sebagai informasi, tahun 2018 BPS dengan metode barunya, tetap mencatat bahwa Indonesia telah surplus sebanyak 2,85 juta ton. Winarno menekankan, stok beras di gudang Bulog 2,5 juta saat ini juga menandakan Indonesia telah mampu melakukan swasembada beras. Bahkan lebih baik dibandingkan tahun 1984 ketika Indonesia pertama kali bisa swasembada beras.

Baca juga : Perluasan Plasma Bisa Percepat Swasembada Gula

Tahun 1984, jumlah penduduk Indonesia adalah 162 juta namun masih impor 414 ribu ton beras. Sedangkan tahun 2019, jumlah penduduk 267 juta jiwa cukup banyak dan membutuhkan pasokan 29,5 juta ton beras per tahun. Sedangkan stok beras di gudang Bulog berdasarkan informasi ada mencapai 2,5 juta ton per bulan dengan rata-rata produksi sebanyak 34,9 juta ton dan tidak melakukan impor. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.