Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Eksklusif Dengan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani

Kemenangan Bertarung Bukan Hanya Ditentukan Kepiawaian Calon, Tapi…..

Senin, 6 Februari 2023 07:46 WIB
Silaturahmi Rakyat Merdeka dengan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sabtu (4/2/2023) di Kemang, Jakarta Selatan. Tim Rakyat Merdeka yaitu Kiki Iswara Darmayana (Dirut), Ratna Susilowati (Direktur Pemberitaan) dan Firsty Hestyarini (Pemimpin Redaksi RM Digital).
Silaturahmi Rakyat Merdeka dengan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sabtu (4/2/2023) di Kemang, Jakarta Selatan. Tim Rakyat Merdeka yaitu Kiki Iswara Darmayana (Dirut), Ratna Susilowati (Direktur Pemberitaan) dan Firsty Hestyarini (Pemimpin Redaksi RM Digital).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ulang tahun Gerindra berlangsung sederhana. Tidak terdengar ada hingar bingar acara yang meriah untuk merayakannya. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto rupanya amat fokus dengan tugasnya di kabinet. Tapi kerjakerja partai ke masyarakat tetap berjalan serius. Apalagi menjelang Pemilu 2024. Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani yang diwawancara khusus oleh Rakyat Merdeka memaparkan banyak hal penting, terkait masa depan Gerindra dan pencapresan Prabowo Subianto. Tim Rakyat Merdeka adalah Kiki Iswara Darmayana (Direktur Utama), Ratna Susilowati (Direktur Pemberitaan), Firsty Hestyarini (Pemimpin Redaksi RM Digital), Wahyu Suryani (Kepala Redaktur Eksekutif) dan Siswanto (Editor), serta tim foto dan video digital RM yaitu Putu Wahyu, Randy Tri Kurniawan dan Ferry Noferianjala. Sabtu (4/2/2023) sore itu, Muzani baru saja masuk Jakarta, setelah beberapa hari berkeliling daerah. Berikut ini kutipan perbincangannya.

Memasuki usia ke-15 tahun, apa maknanya bagi Gerindra? 

Kami merasa usia ini sangat berarti. Gerindra dilahirkan 6 Februari 2008, dan setahun kemudian (2009) pemilu. Kami mendapatkan suara 4,6 persen atau 26 kursi di DPR RI. Itu mengejutkan. Hanya satu tahun, partai bisa mencapai posisi itu. Itulah modal awal kami berpartai. Jumlah 26 kursi sebetulnya bukan harapan kami. Karenanya, di tahun berikutnya, Pak Prabowo langsung memutar haluan. Melakukan kaderisasi di area bekas kandang kambing di Hambalang, yang disulap menjadi tempat pengkaderan. Bersama para pengurus PAC tingkat kecamatan, sekitar 60 orang. Sabtu masuk, Minggu pulang. Pak Prabowo mendesain sendiri programnya. Ikut mengajar, dan terlibat langsung dalam proses pengkaderan. Dan sebagai hasil kerja keras, partai kami sekarang menjadi nomor 2 terbesar di Indonesia. Dari partai kecil menjadi besar. 

Apa yang membuat partai ini membesar? 

Selain proses pengkaderan, partai kami juga mempelopori pelayanan kesehatan masyarakat di daerah-daerah. Dari tingkat PAC disediakan ambulans gratis untuk menolong masyarakat. 

Dan saat menghadapi Pemilu 2014, kami melakukan banyak inovasi. Salah satunya, membuka secara umum, mengundang banyak tokoh masyarakat yang mau berjuang dengan Partai Gerindra menjadi caleg. Dan hasilnya, di Pemilu berikutnya, perolehan suara naik. Dari 26 kursi menjadi 273 kursi. Artinya, desain program kami sudah benar. Bersyukur di usia ke-15 kami bisa mencapai posisi seperti ini. 

Apa yang harus diperbaiki? 

Pada Pemilu 2019, ada dapil kami yang kosong. Dari ada kursinya jadi hilang. Misalnya Bali, Solo Raya, Sragen dan Manado. 

Bukankah itu basis suara PDI Perjuangan? 

Ya, memang itu yang disebut basis (PDI Perjuangan). Kami awalnya punya kursi di sana lalu hilang. Makanya, kami sekarang berjuang untuk mengembalikan itu. Syukursyukur bisa nambah kursi di situ. Saya rasa, perjuangan di situ, hasilnya belum maksimal. 

Gerindra sudah bergabung ke koalisi pemerintahan. Apakah diperkirakan ada pengaruh ke perolehan suara di pemilu mendatang? 

Baca juga : PDI Perjuangan Dapat Tempat Di Hati Milenial

Keputusan Pak Prabowo bergabung ke pemerintahan, memberi hasil positif bagi kehidupan masyarakat. Tidak lama setelah pemerintahan Jokowi periode kedua, kita menghadapi bencana nasional yang besar, yaitu pandemi Covid-19. Kami membayangkan situasi yang terjadi. Bencana nasional yang sangat besar, jika urusan politik belum selesai. 

Pemerintah akan sangat berat menyelesaikan masalah. Di satu sisi ada urusan politik yang belum selaras, di sisi lain ada badai besar Covid. Saat ini problem 01-02 relatif sudah selesai. Artinya, pemerintah dengan kekuatan parlemen yang mayoritas bisa menyelesaikan dengan baik agenda-agenda dan program yang dicanangkan. Pemerintah bisa concern menghadapi Covid dengan tenang, tidak lagi di-repoti problem politik domestik. 

Jadi, kami bergabung bukan cuma untuk menguatkan kesatuan politik, tapi juga ikut menyelesaikan persoalan-persoalan turunannya yang dihadapi, termasuk problem perekonomian nasional. Kami merasa keputusan bergabung memberikan maslahat besar bagi republik. 

Apakah ini diprediksi bisa memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap perolehan suara? 

Dalam survei-survei, kami lihat ada pengaruhnya. Pelan-pelan, perlu ada penjelasan kepada pendukung. Pertama, menjelaskan kenapa Gerindra harus bergabung ke Pemerintahan. Mengapa Pak Prabowo bergabung ke kabinet Pak Jokowi. Penjelasan ini penting supaya masyaakat tidak punya anggapan sendiri. Karena ada opini atau anggapan luar yang mencoba memobilisasi menjadi sebuah komoditas politik. Secara umum, penjelasan kami bisa diterima. 

Kedua, penjelasan saja tidak cukup. Prestasi Pak Prabowo sebagai Menhan juga menjadi kekuatan lain. Apalagi Pak Prabowo termasuk dalam tiga menteri yang dinilai berprestasi. Ini artinya, keberadaan Pak Prabowo di kabinet ada faedahnya bagi negara. Diplomasi internasional menjadi kuat, dan Indonesia semakin diperhitungkan di kancah dunia. Beberapa alutsista yang modern, dipesan. Itu dampaknya luar biasa. Di sisi lain, prestasi ini juga menimbulkan simpati bagi mereka yang bukan pendukung kami. Ini berkah tersendiri. Sekali lagi, kami katakan, akhirnya sandaran kekuatan Pak Prabowo adalah kekuatan kita. Itu sebabnya, Pak Prabowo selalu bilang, kita perlu mendapat dukungan dari ini, ini dan ini. Sehingga konsolidasi partai menjadi hal yang penting. 

Pilpres sudah lama berlalu. Apakah di akar rumput masih ditemukan sisa-sisa perpecahan atau sepenuhnya sudah cair? 

Masih ada. Kami tidak memungkirinya. Dan ini karena ada upaya memobilisasi cara berpikir itu untuk kepentingan politik. Kita merasakannya. Dimobilisasi seolah ada ketidakcocokan dalam bertindak. Dan cara menyelesaikan atau memahami mereka ini, tidak bisa dituntaskan seluruhnya. Kadang, masyarakat harus diberi kesempatan dulu. 

Saat dalam pikiran mereka itu, ditemukan ada ketidakkonsistenan dan seterusnya, barulah kita jelaskan. 

Bergabungnya Gerindra ke pemerintahan, apakah berpengaruh pada warna partai, termasuk pilihan dalam menentukan koalisi saat pemilu nanti? 

Warna perjuangan partai tidak ada perubahan ekstrem. Dibandingkan dengan banyak partai lain di Senayan, yang di dalam pemerintahan maupun di luar (pemerintahan). Kami merasa bisa menjaga kepentingan rakyat lebih efektif. Pemerintah mendengar apa yang kami usulkan. Kami menyampaikan pandangan, lalu pemerintah mengambil kebijakan yang kami usulkan. 

Baca juga : Stop Perang, Dunia Perlu Plan B Dan C

Misalnya, di masa Covid, diterapkan sistem belajar jarak jauh. Problemnya, butuh gawai atau gadget pintar. Kedua sinyal internet. Dan ketiga, kuota. Itu semua masalah serius di awal pandemi Covid. Kalau problem ini tidak ditangani, akan jadi ancaman bagi kualitas SDM kita. Karenanya, kami usulkan ke pemerintah ada subsidi gawai, peningkatan area untuk sinyal dan kuota. Semua itu dijawab Presiden. Bahkan saya bicara langsung dengan Presiden saat di Istana Bogor bahwa ini problem serius untuk pelajar, mahasiswa dan pondok pesantren. Presiden langsung menyediakan Rp2,6 triliun untuk penyediaan kuota. Dan dijawab Kemenkoimfo dengan peningkatan jumlah area yang terjangkau internet, dan seterusnya. 

Lalu soal minyak goreng. Kami, salah satu partai yang mengusulkan peninjauan ulang ekspor CPO. Dan Presiden langsung mengambil keputusan melarang ekspor. 

Dampaknya harga CPO turun sehingga harga minyak kembali normal di negara kita. Juga dengan telor. Ketika ada peristiwa petani membuang telur ke jalan-jalan di Blitar, karena harganya anjlok. Lalu ada musibah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak sapi. Saya minta pemerintah lakukan vaksinasi gratis. 

Yang kami perjuangkan saat ini adalah ONH. Menurut hitungan kami, Rp69,1 juta ongkos haji itu terlalu mahal, naik dari ongkos sekarang Rp35 juta. Memang, Rp69 jutaan itu belum menutupi keseluruhan biaya haji. Pemerintah masih subsidi. Tapi, tetap saja, bagi kami, naiknya terlalu tinggi. Itu sebabnya, kami meminta agar Direktorat Haji dan Umroh Kemenag menghitung ulang. 

Kami melakukan semua itu karena melaksanakan fungsi parpol sebagai alat perjuangan rakyat. Posisi kami adalah alat perjuangan. Di mana ada masalah, ya alat ini harus bekerja. Membantu menyelesaikan masalah masyarakat. 

Tentang arah koalisi. Saat ini telah terbentuk Sekretariat Bersama Gerindra dan PKB. Sebetulnya seberapa kuat chemistry antara kedua partai ini? 

Koalisi ini dibangun sebagai upaya untuk mengajukan pasangan secara bersama. Gerindra partai nasionalis, ada religiusnya. Dan PKB adalah partai religius nasionalis. Kami mencoba membangun chemistry. Sampai sekarang, kerjasama politik ini belum memutuskan nama capres dan cawapres. Pak Prabowo adalah capres dari Gerindra. Dan Pak Muhaimin adalah capres dari PKB. 

Dalam perjanjian, keduanya akan mengambil waktu untuk membicarakan siapa nama capres dan cawapresnya. Saat ini, baik Pak Prabowo maupun Pak Muhaimin masih memperkuat basis-basis. Harapannya, akan ada partai lain yang bisa masuk bersama kami dalam perjuangan 2024. Ada harapan partai-partai Islam mau bergabung. 

Kabarnya capres-cawapres Gerindra PKB menunggu keputusan calon dari PDIP. Betulkah? 

Kata PDIP, mereka juga menunggu keputusan Gerindra-PKB, hahaha (tertawa). Ini kan catur politik ya. Semua langkah akan menentukan permainan dan kemenangan. Jadi, kemampuan kita bertarung bukan hanya ditentukan kepiawaian calon, tapi juga mengetahui bagaimana kemampuan kompetitornya. Waktu dan kapan mengumumkan pasangan juga perlu dipertimbangkan. Ini soal momentum. Pak Muhaimin minta kami segera memutuskan pasangan sebelum Ramadhan. 

Pak Prabowo sendiri sudah tahu. Ketika mau meresmikan Sekber, keduanya bertemu dan membahas laporan tentang ijtima ulama yang mendukung Pak Muhaimin sebagai capres, dan meminta koalisi ini segera memutuskan dengan siapa Pak Prabowo akan berpasangan. Ramdhan dianggap waktu yang tepat untuk memulai aktivitas konsolidasi politik di lapangan. Ada sejarahnya Gerindra berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Apakah mungkin ini terjadi lagi? 

Baca juga : Gerindra Senayan Sebar Bantuan Untuk Korban Gempa Cianjur

Hubungan kami dengan PDIP baik. Para pemimpinnnya, Pak Prabowo dan Bu Mega berhubungan baik. Saya juga berhubungan baik dengan Mas Hasto di level Sekjen. Temanteman di Senayan juga bagus hubungannya dengan PDIP. Kami tidak ada gap dengan PDIP. 

Kapan Pak Prabowo akan mulai turun lagi ke lapangan? 

Beliau memiliki waktu Jumat sore sampai Minggu. Di luar itu, Pak Prabowo melaksanakan fungsinya sebagai Menteri Pertahanan. Kalau bertugas ke luar daerah, dalam posisinya sebagai Menhan, masyarakat atau pendukung partai tidak bisa mendekat atau menyambut beliau. Pernah, saat di Cianjur. 

Beliau datang sebagai Menhan untuk meninjau lokasi gempa. Yang menyambut sangat banyak, tapi Pak Prabowo hanya dadah-dadah saja, tidak turun menyapa langsung. Pak Prabowo tidak bisa mencampuradukkan posisi tugasnya sebagai Menhan dan Ketua Umum Gerindra. Beliau sangat menjaga itu. Saya pernah ikut kunjungan beliau ke beberapa di tempat, saat ada teman-teman Gerindra, beliau suruh jangan mendekat karena merasa tidak enak. 

Gerindra identik dengan Pak Prabowo. Dan Pak Prabowo identik dengan Gerindra. Identitas yang seperti ini, apakah akan terus berlanjut, atau Gerindra sudah menyiapkan settingan lain? 

Partai ini sejak awal didirikannya adalah sebagai kendaraan politik Pak Prabowo untuk maju dalam pilpres. Jadi, keinginan kita untuk memajukan Pak Prabowo sebagai capres itu lebih dulu ada, sebelum partai ini berdiri. 

Kami mendesain Partai Gerindra, dan ikut pemilu. Ternyata keinginan ini tidak bertepuk sebelah tangan. Dan mendapatkan perolehan kursi yang lumayan, dan bisa mendorong pencapresan Pak Prabowo. Kalau partai ini sangat melekat dengan nama Pak Prabowo, kami tidak bisa pungkiri. Bahkan, kami syukuri ini sebagai sebuah kekuatan. 

Dan nyatanya, tiap kali pemilu, suara partai ini naik terus. Dan itu tentunya adalah berkat keberadaan Pak Prabowo. Pak Prabowo inilah yang membuat partai Gerindra kuat. Kami belum berpikir lain. Di luar itu. Meski hukum alam pasti ada, tentu akan kami pikirkan nanti.■
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.