Dark/Light Mode

Wacana Duet Airlangga-Zulhas Sangat Potensial Terwujud

Eddy Soeparno: Kami Bangga Jika Kader Terbaik Maju

Senin, 29 Mei 2023 07:20 WIB
Eddy Soeparno, Sekjen PAN. (Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id)
Eddy Soeparno, Sekjen PAN. (Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski semakin dekat dengan waktu pendaftaran, urusan koalisi partai politik untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih sangat cair.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang pertama terbentuk pun seperti hidup segan mati tak mau, setelah PPP ikut PDIP mengusung Ganjar Pranowo. Atas dasar itu, prediksi pun muncul, Golkar dan PAN akan menjadi poros baru pada Pilpres 2024. Prediksi ini semakin ramai pada hari-hari ini.

Prediksi ini, antara lain datang dari Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini. Didik bilang, Golkar dan PAN berpeluangmembentuk poros baru, seusai PPP berkoalisi dengan PDIP.

"Yang tersisa adalah partai besar pada masa lalu, yaitu Golkar, yang sekarang lemah dan diombang-ambingkan faktor dan kekuatan eksternal. Juga, PAN yang sedang melakukan reorientasike mana arah dukungan selanjutnya setelah KIB bubar,” ujar Didik dalam keterangan tertulis yang diterima Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Nurul Arifin: Dinamika Politik Tinggi Apapun Dapat Terjadi

Menurutnya, poros keempat ini bisa terbentuk di samping tiga poros lain dengan sosok bakal Capres yang sudah ada. Yakni, bacapres PDIP Ganjar Pranowo, bacapres Gerindra Prabowo Subianto, dan bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.

“Momentum transisi ini sangat berpeluang besar bagi Golkar dan PAN untuk membuat poros keempat demi memperkuat ketahanan partai. Jika mengekor saja, maka partai pengekor tidak akan mendapat tambahan suara, kecuali dapat jatah menteri kemudian hari,” tulis Didik.

Dia pun menilai, jika Golkar dan PAN bergabung dengan koalisi lain untuk mengusung Prabowo Subianto, maka hanya akan menjadi partai pengekor. Dampak positifnya, kata dia, hanya akan dinikmati Partai Gerindra.

“Golkar tidak mendapat apa-apa dalam hal votes, kecuali jatah menteri. Itu pun jika menang. Jadi, inisiatif poros keempat bisa dikatakan rasional dilihat dari kepentingan partai-partai yang terus bersaing satu sama lain,” pungkas Didik.

Baca juga : Adi Prayitno: Bagus, Supaya Nggak Usung Kader Partai Lain

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin menilai, duet Ketua Umum Golkar Airlangga Har­tarto (AH)-Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) berpotensi terwujud.

Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno mengatakan, usulan pembentukan poros keempat, akan menjadi pembicaraan dua ketua umum parpol ini.

Berikut wawancara dengan Eddy Soeparno mengenai topik tersebut.

Apa tanggapan Anda tentang duet Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan untuk Pilpres 2024?

Baca juga : Fikri Yasin: Kami Matangkan Agar Bisa Segera Deklarasi

Sebuah kebanggaan bagi partai, jika kader terbaiknya bisa maju pada perhelatan Pilpres, baik itu sebagai Capres maupun Cawapres. Nah, itu kita lihat terjadi di PDIP, Gerindra, PKB dan Golkar. Tentu itu juga ber­laku bagi PAN.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.