Dark/Light Mode

Biar Kantong Rakyat Nggak Jebol, Ayo Dong Turunkan Harga Ayam

Jerry Sambuaga: Kami Berupaya Agar Harga Kembali Stabil

Sabtu, 1 Juli 2023 07:10 WIB
Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/RM.id
Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/RM.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenaikan harga daging ayam di Jakarta pada periode libur perayaan Idul Adha, tidak wajar. Karena, harganya tembus Rp 70 ribu per ekor.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, harga rata-rata nasional daging ayam ras, per 27 Juni 2023, tercatat Rp 38.530 per kilogram (kg). Di Jakarta, harga ayam berkisar Rp 40.000 per kg sampai Rp 42.000 per kg. Biasanya, harga berkisar Rp 35 ribu per Kg.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, kenaikan harga ayam saat ini tergolong sangat tinggi.

Karena itu, pinta Abdullah, Pemerintah harus segera melakukan upaya-upaya yang efektif untuk menurunkan harga daging ayam. Sebab, jika kenaikan tidak segera diatasi, maka akan berimbas pada kenaikan harga sejumlah bahan pokok lainnya.

Baca juga : Menhan Amerika: Kami Bangga Kerja Bareng RI

“Kenaikan harga ayam, sebenarnya sudah lama. Puncaknya, saat terjadi permintaan tinggi beberapa hari belakangan ini. Bahkan, sudah tembus Rp 70 ribu per ekor. Ini tertinggi sepanjang sejarah,” ujar Mansuri di Jakarta, Rabu (28/6).

Menurutnya, kenaikan harga daging ayam, disebabkan tingginya permintaan. Selain itu, akibat kenaikan harga pakan ternak. "Dampak dari kenaikan harga jagung, sebagai bahan baku pakan ternak," tandasnya.

Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Pardjuni mengatakan, kenaikan harga daging ayam sudah terjadi sejak Lebaran 2023. Tapi, sampai saat ini masih belum mengalami penurunan.

Pardjuni curiga, kenaikan ini akibat permainan broker. Ditambah, konsumen atau masyarakat tidak pernah tahu berapa harga ayam di tingkat peternak.

Baca juga : Biar Nggak Jebol, Kenaikan Harga BBM Harus Dibarengi Pengendalian

Pardjuni tak menampik harga ayam di tingkat peternak mengalami kenaikan harga. Namun, menurutnya, kenaikan tersebut masih dalam batas normal.

Pardjuni menilai, broker memainkan psikologis konsumen. Mereka mengatakan persediaan ayam langka, sehingga harga mahal. "Padahal, sebenarnya stok ayam berlimpah," tandasnya.

Lalu, bagaimana mengatasi persoalan ini? Berikut wawancara dengan Wakil Menteri Perdagangan yang juga politisi Partai Golkar, Jerry Sambuaga di kantor DPP Golkar mengenai hal ini.

Jelang Idul Adha, apakah Kemendag memantau harga-harga kebutuhan pokok?

Baca juga : Dedi Kurnia Syah: Golkar Dan PAN Berpotensi Usung Capres-Cawapres

Kami melakukan kunjungan ke beberapa pasar di beberapa daerah, termasuk dengan Bapak Presiden ke Pasar Palmerah, Jakarta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.