Dark/Light Mode

Perwira Kawan PMI, Jurus Pemerintah Lindungi Pekerja Migran

I Ketut Suardana: Kita Mau Fasilitasi Pelatihan Bahasa

Selasa, 19 Desember 2023 06:50 WIB
I Ketut Suardana, Deputi Penempatan Dan Pelindungan Kawasan Eropa Dan Timur Tengah BP2MI. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
I Ketut Suardana, Deputi Penempatan Dan Pelindungan Kawasan Eropa Dan Timur Tengah BP2MI. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

 Sebelumnya 
Eropa tidak terlalu diminati seperti kawasan lainnya. Bagaimana langkah konkret Anda untuk mengajak masyarakat menjadi PMI di Eropa?

Kami berharap animo atau kuota Indonesia diperbesar. Karena, kita memperhatikan kualitas PMI kita berapa yang mendaftar ke luar negeri, khususnya di Jerman, dari 300 orang yang mendaftar itu yang terjaring dengan kualitas mumpuni baru 100 orang.

Artinya apa?

Di sana ada satu kendala bahasa, minimal yang private to private. Ini yang harus kita lakukan. Kita rangkul semua PMI yang ingin kerja di luar negeri, umumnya Eropa dan khu­susnya di Jerman kita akan fasilitasi pelatihan bahasa.

Negara mana saja yang Anda target untuk menarik minat masyarakat bekerja di Eropa?

Ada beberapa seperti Jerman, Belanda, Timur Tengah, terma­suk Saudi Arabia juga kita sasar. Khususnya Timur Tengah seperti Saudi Arabia, kita sangat memper­hatikan pekerja yang sakit. Kita selalu berkoordinasi dan melakukan pengawasan.

Baca juga : Lasro Simbolon : Gerakan Menghalau Semua Yang Negatif

Berapa kuota PMI untuk Eropa dan Timur Tengah?

Saat ini kita belum tahu. Kita juga terus koordinasi. Yang pasti kita terus melakukan pendataan dan ada persyaratan yang kita miliki di Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Persyaratan PMI apa saja, misal usia minimal 18 tahun, harus ada sertifikasi kompetensi untuk yang bersangkutan, juga ada margin ker­janya itu harus jelas. Tidak ada lagi ke depan PMI yang berangkatnya tanpa prosedur. Jadi, harus melalui prose­dur. Karena tanpa prosedur, biasanya akan banyak masalah.

Karena itu, upaya penyebaran informasi, edukasi dan lain-lain di­lakukan di desa-desa dan sebagainya harus digencarkan. Kita punya istilah Desa Sadar Anti Perdagangan orang dan sebagainya. Itu ada di mana-mana. Kita rangkul untuk mengan­tisipasi atau mencegah warga kita berangkat non-prosedural.

Sejauh ini, masih sektor perawat yang paling diminati masyarakat Indonesia untuk bekerja di Eropa ya?

Yang kami lihat dari data nggak cuma per­awat, tapi juga ada yang namanya pengasuh lan­sia atau sopir keluarga, juru masak. Kita menyelesaikan kebutuhan itu dulu. Namun, kita terus membuka dan melaku­kan pendekatan yang bertujuan dibukanya sek­tor lain.

Baca juga : Pernyataan Prabowo Soal Buruh, Partai Garuda: Itu Fakta Di Lapangan

Mengenai Rapat Kerja Nasional Komunitas Relawan (Kawan) PMI dan Perkumpulan Wirausahawan (Perwira) PMI, seperti apa pandangan Deputi Eropa dan Timur Tengah?

Saya sampaikan terima kasih untuk para peserta Kawan PMI dan Perwira PMI yang hadir di Rakernas. Ada beberapa hal yang dibahas berkaitan dengan rencana aksi Kawan dan Perwira PMI.

Ada tiga tugas yang jadi prioritas Kawan PMI, yaitu terkait infor­masi, pendampingan kepada PMI, khususnya yang memiliki ken­dala di luar negeri. Ketiga, harus melakukan pencegahan-pencega­han terkait masalah-masalah PMI itu sendiri.

Mengenai Perwira PMI, bagaimana kita melihat kemudahan-kemudahan bagi PMI. Karena, peran BP2MI yakni memberikan pelindungan. Akses permodalan usaha juga lagi disusun perizinannya. Banyak hal yang kita lakukan dalam pembahasan di Rakernas Kawan dan Perwira PMI.

Kita buat dalam bentuk rencana aksi dalam setahun ke depan. Sehingga, dalam program kerja itu akan kelihatan capaian target, indika­tornya, sehingga ada sebuah peningkatan.

Anda adalah Brigjen Polisi, baru di­tugaskan di BP2MI kurang dari sebulan. Apa Anda merasa gamang dalam ber­tugas di BP2MI?

Baca juga : Lindungi Pekerja Migran, BP2MI Perkuat Soliditas Satgas Sikat Sindikat

Tidak. Saya dari kepolisian me­mang sudah terbiasa menangani masalah sosial, masalah perda­gangan orang. Masalah sosial saya tangani waktu menjabat se­bagai Kapolres dan terakhir saya sebagai Wakapolda Bali. Wakapolda Bali sesuai instruksi yang dikeluarkan bapak Kapolri waktu itu kan Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) untuk tingkat Polda. Wakapolda selaku ketua satgasnya.

Makanya, sejak itu kami paham bagaimana terjadinya perdagangan orang dan sebagainya. Bagaimana proses kriminalnya saya tahu. Belajar dari Bali, oh begini, mengapa terjadi perdagangan orang dan sebagainya sampai perbudakan, penyiksaan. Padahal ini nggak boleh terjadi.

Makanya saya sangat bangga sekali berada di lingkungan BP2MI. Artinya, hak hidup dan kebebasan merdeka itu harus dimiliki setiap orang. Tidak boleh ada perbudakan dan penyiksaan. Setiap orang bisa beropini, setiap orang bisa berekspresi, setiap orang mendapatkan pekerjaan yang baik. Itu hak setiap orang tanpa diskriminasi. Kita harus selalu gelorakan seperti itu. NNM

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak edisi Selasa, 19 Desember 2023 dengan judul "Perwira Kawan PMI, Jurus Pemerintah Lindungi Pekerja Migran, I Ketut Suardana: Kita Mau Fasilitasi Pelatihan Bahasa"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.