Dark/Light Mode

Pemerintah Didorong Segera Tetapkan Harga Vaksin Covid

Rahmad Handoyo: Harganya Jangan Sampai Rp 1 Juta

Kamis, 11 Januari 2024 06:50 WIB
Rahmad Handoyo, Anggota Komisi IX DPR. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Rahmad Handoyo, Anggota Komisi IX DPR. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan kebijakan mengenai vaksin Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) berbayar.

Aturan tersebut, tertuang dalam Peraturan Menkes (Permenkes) Nomor 23 Tahun 2023 tentang Pedoman Penanggulangan Covid-19.

Vaksin berbayar, berlaku sejak 1 Januari 2024. Namun, yang menjadi perdebatan adalah berapa harga vaksin tersebut.

Baca juga : Tri Yunis Miko Wahyono: Baiknya Pemerintah Tentukan Harganya

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, be­lum mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) vaksin Covid-19. "Kami belum atur harganya, karena yang tak mampu dan yang rentan masih dibayar Kemenkes," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).

Saat ini, harga vaksin diserahkan kepada setiap rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Imunisasi ini, bisa dilakukan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan layanan vaksi­nasi Covid-19.

Meski begitu, Pemerintah masih memberikan vaksinasi Co­vid-19 gratis untuk kelompok rentan, yaitu masyarakat lanjut usia, lanjut usia dengan komorbid, dewasa dengan komorbid, tenaga kesehatan yang bertugas di garda terdepan.

Baca juga : Rahmad Handoyo: Meskipun Endemi Kita Masih Butuh Vaksin

Selain itu, vaksin Covid-19 gratis juga diberikan kepada ibu hamil, serta remaja usia 12 tahun ke atas dan kelompok usia lainnya dengan kondisi immunocompromised (orang yang mengalami gangguan sistem imun) tingkat sedang hingga berat.

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyonomengatakan, saat vaksin Covid-19 ditetapkan berbayar, sebaiknya Pemerintah sudah menentukan harganya. Misalnya, di fasilitas Pemerintah harganya sekian. Sedangkan di luar Pemerintah, baru dibebaskan.

"Harganya bisa sekitar Rp 200 ribu. Vaksin Indovac itu manufakturdari Sinovac. Harga itu sudah paslah," ujarnya.

Baca juga : Ayo Lengkapi Vaksin Covid, Jangan Sampai Terjadi Lonjakan Kasus Saat Nataru

Sementara, anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo belumberani menyebutkan harga yang pas. Menurutnya, setiap negara harganya berbeda-beda.

"Pasti ada cost-cost yang mereka hitung sendiri. Harga vaksin Sinovac di Thailand berbeda dengan negara lain. Begitu pun dengan Indonesia. Kita jangan serta merta membandingkan dengan negara lain," katanya.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Rahmad Handoyo mengenai hal ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.