Dark/Light Mode

Kasus Pembakaran Suami, Kesehatan Mental Bermasalah

Muhammad Iqbal: Masalah Mental Sering Terjadi Di Masyarakat

Rabu, 12 Juni 2024 07:50 WIB
Muhammad Iqbal, Dosen Psikologi Universitas Paramadina. (Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id)
Muhammad Iqbal, Dosen Psikologi Universitas Paramadina. (Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus seorang Polisi Wanita (Polwan) membakar suaminya yang juga polisi, di Mojokerto, Jawa Timur, sungguh memprihatinkan.

Kasus pembunuhan ini pun dikaitkan dengan kesehatan mental.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto menjelaskan, kasus tersebut terjadi di Asrama Polisi Polres Mojokerto, Sabtu (8/6/2024).

Menurut dia, peristiwa tersebut menimpa korban, Briptu RDW (28), polisi yang bertugas di Polres Jombang. Pelaku, Briptu FN (28), Polwan yang bertugas di Polres Mojokerto Kota.

Baca juga : Rahmad Handoyo: Edukasi Kesehatan Mental Perlu Digiatkan

Menurut Dirmanto, sebelum aksi pembakaran, FN mengecek rekening suaminya. Hasilnya, gaji ke-13 sebesar Rp 2.800.000 berkurang menjadi Rp 800.000.

Kemudian, FN membeli bensin dalam botol. Dia mengancam akan membakar tiga anak mereka, jika RDW tidak pulang. Ketika RDW pulang, FN memborgol tangan suaminya itu, mengaitkannya ke tangga di garasi rumah.

Mereka, lanjut Dirmanto, sempat cekcok. Kemudian, FN menyiramkan bensin ke sekujur tubuh RDW. "Tersangka sakit hati karena RDW kecanduan judi online, sehingga berpengaruh pada kondisi ekonomi keluarga,” ujar Dirmanto, Minggu (9/6/2024).

Hingga akhirnya, cekcok itu berujung pada terbakarnya RDW. “Tidak jauh dari lokasi, ada kobaran api yang membakar tubuh Briptu RDW,” tandasnya.

Baca juga : Kemenhub Tawarkan Tiga Proyek Kereta Ke Investor

Dosen Psikologi Universitas Paramadina, Jakarta, Muhammad Iqbal mengatakan, perkara ini adalah salah satu kasus kekerasan dalam rumah tangga yang keji dan memprihatinkan.

Namun, lanjut Iqbal, latar belakang istri yang kesal karena suami menghabiskan uang untuk judi online, juga memprihatinkan.

“Walau bagaimana pun, kekerasan tidak bisa dibenarkan di negara hukum. Apalagi, pelaku dan korban adalah aparat penegak hukum,” ujarnya.

Iqbal menambahkan, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) banyak terjadi. Tetapi, katanya, kesehatan mental dan judi online adalah hal penting yang harus dicari solusinya.

Baca juga : Hanura Tanpa Mahar!

“KDRT, kesehatan mental dan judi online adalah rangkaian yang bisa merusak tatanan kehidupan masyarakat,” tuturnya.

Menurut Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, kesehatan mental memang harus menjadi atensi. “Di Puskesmas ada bimbingan konseling serta pengobatan. Akan meminimalkan kasus seperti ini,” ujar Rahmad.

Untuk membahas topik ini lebih lanjut, berikut wawancara dengan Muhammad Iqbal.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.