Dark/Light Mode

Universitas Budi Luhur Lantik Rektor Baru, Prof Agus Setyo Budi

Jumat, 5 Januari 2024 20:59 WIB
Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti Kasih Hanggoro (tengah) melantik Prof Agus Setyo Budi (kanan) sebagai Rektor Universitas Budi Luhur periode 2024-2028, di Graha Mahardika, Jakarta, Jumat (5/1).
Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti Kasih Hanggoro (tengah) melantik Prof Agus Setyo Budi (kanan) sebagai Rektor Universitas Budi Luhur periode 2024-2028, di Graha Mahardika, Jakarta, Jumat (5/1).

RM.id  Rakyat Merdeka - Universitas Budi Luhur (UBL) melakukan penyegaran di jajaran pimpinan universitas dengan melantik Prof Agus Setyo Budi sebagai rektor baru masa bakti 2024-2028. Prof Agus melanjutkan kerja rektor sebelumnya, Wendi Usino, yang kini mengemban tugas baru sebagai Rektor Institut Sains dan Bisnis Atma Luhur, Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro, di Grha Mahardika, Universitas Budi Luhur, Jakarta, Jumat (5/1). Selain rektor, Kasih Hanggoro juga melantik puluhan pejabat lainnya, baik di tingkat universitas maupun fakultas dan lembaga. Hadir menyaksikan pelantikan antara lain Ketua LLDIKTI Wilayah 3 Prof Toni Toharudin, Rektor Universitas Nasional, Rektor Universitas Taruma Negara, Rektor Universitas BSI, dan Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya).

Dalam sambutannya, Kasih Hanggoro menyampaikan kebanggaannya bahwa UBL hingga kini terus bertumbuh menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi yang memiliki fondasi sangat kuat dan kokoh sehingga mampu melewati masa-masa sulit, terutama dua tahun pandemi Covid-19. “Kita semua telah berjuang bersama, melewati masa sulit hingga kita bisa selamat sampai saat ini. Dengan kepemimpinan baru, saya ingin UBL makin gemilang,” ujar Kasih.

Menurutnya, visi misi yang diemban UBL sebagaimana yang diinginkan para pendiri Yayasan, yakni melahirkan manusia cerdas yang memiliki keluhuran budi, bukanlah persoalan mudah. Sebab, saat ini banyak lembaga pendidikan yang mampu melahirkan orang-orang cerdas, namun lupa dengan nilai-nilai keluhuran budi.

Baca juga : Universitas Pancasila Kukuhkan 6 Guru Besar, Pertahankan Akreditasi Unggul

“Universitas Budi Luhur harus tetap pada komitmennya, yakni membentuk warga negara yang selalu mengedepankan kecerdasan dilandasi budi pekerti yang luhur,” tegas Kasih.

Ia juga mengingatkan, sebagai salah satu institusi pendidikan, UBL memiliki tugas membantu pemerintah dalam menuntaskan angka kemiskinan dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Untuk mengambil peran besar dalam tugas tersebut, UBL membutuhkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas. 

“Saya berharap Prof Agus memimpin program kerja UBL untuk menyiapkan SDM yang hebat baik dosen maupun mahasiswa guna mencapai Budi Luhur Emas 2029,” tambahnya.

Rektor UBL Prof Agus mengatakan, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi ke depan tidak mudah. Karena itu, UBL tidak mungkin bekerja sendiri. Harus ada kolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya.

Baca juga : Kunjungi Universitas Di NTT, Ganjar Berbagi Pengalaman Suka Duka Saat Kuliah

“Itu sebab, hari ini saya menghadirkan beberapa rektor dari perguruan tinggi lain guna memulai langkah kita bersama yakni berkolaborasi, saling asah, asih, dan asuh sehingga UBL dan juga perguruan tinggi lainnya bisa maju bersama,” ucapnya.

Ia berjanji membawa ’lari’ UBL untuk mengejar ketertinggalan dari universitas lainnya, terutama dalam menerapkan Tridarma Perguruan Tinggi. “Kita akan push penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Kita benahi SDM, kita dorong dosen untuk terus update dengan ilmu kekinian,” tambahnya.

Profil Prof Agus Setyo Budi

Prof Agus menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta/UNJ) Program Studi Fisika tahun 1987. Lalu melanjutkan pendidikan di USM Malaysia Prodi Fisika Semikonduktor dan menyelesaikan program doktoral di UTM Malaysia dengan Prodi Fisika Material.

Prof Agus lahir di Medan, 26 April 1963. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Binawan Jakarta, anggota BAN PAUD dan PNF, dan Ketua LLDIKTI Wilayah 3.

Baca juga : Universitas Budi Luhur Gelar Wisuda, Dihadiri Duta Besar Turki

Beberapa penghargaan pernah diraih Prof Agus antara lain Satya Lencana Karya Sapta 30 Tahun dari Presiden Jokowi (2019), dan penghargaan An Exhibition On Science & Technology 2003: 7th – 9th August, Putra WTC – Kuala Lumpur (Bronze Medal: Exhibitor) dari Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia.

Prof Agus merupakan sosok akademisi yang sangat produktif dalam melahirkan karya-karya ilmiah dan melakukan riset. Puluhan tulisannya telah dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding dalam lima tahun terakhir ini. Ia juga aktif sebagai narasumber seminar ilmiah dalam berbagai kesempatan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.