Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pupuk Indonesia Dorong Petani Terapkan Pemupukan Berimbang

Kamis, 18 November 2021 20:24 WIB
Ilustrasi petani. (Foto: ist)
Ilustrasi petani. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka mendukung musim tanam, PT Pupuk Indonesia (Persero) mendorong seluruh petani tanah air untuk menerapkan pemupukan berimbang. 

Selain bermanfaat untuk keberlanjutan pertanian, pemupukan berimbang ini juga dapat mengefisienkan penggunaan pupuk. 

Hal ini disampaikan oleh Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Pupuk Berimbang bersama Ketua Komisi IV DPR di Lampung, Kamis (18/11). 

Nugroho mengatakan, sampai saat ini masih banyak petani yang menggunakan pupuk secara berlebihan atau tidak sesuai rekomendasi. 

Baca juga : Hafiz/Gloria Tembus Delapan Besar

"Ini menjadi tantangan di lapangan, bagaimana kita dapat mensosialisasikan kepada petani mengenai tata cara pemupukan berimbang, agar pupuk yang dipakai efisien, tidak boros," ujarnya. 

Selain itu, penerapan pemupukan berimbang juga dapat mendorong hasil panen yang lebih baik. Adapun, contoh formulasi pemupukan berimbang untuk komoditas padi adalah 5:3:2 dengan rincian 500 kg pupuk organik, 300 kilogram (kg) pupuk NPK, dan 200 kg pupuk urea. 

"Kami berharap dengan penerapan pemupukan berimbang yang didukung teknologi dan infrastruktur pertanian yang baik, akan dapat meningkatkan produktivitas yang berujung kepada meningkatnya pendapatan petani," katanya. 

Ia menilai, penerapan pemupukan berimbang menjadi solusi di tengah ketersediaan pupuk subsidi yang terbatas dan tingginya harga pupuk komersil. Sehingga, tidak semua petani memperoleh pupuk subsidi sesuai kebutuhannya. 

Baca juga : AIA Live Indonesia Hadirkan David Beckham-Putri Tanjung

Bahkan, hingga kini masih banyak petani yang menganggap, semakin banyak pupuk khususnya urea maka tanaman yang dihasilkan semakin bagus. 

Padahal, penggunaan pupuk urea yang semakin banyak membuat kondisi lahan atau tanah menjadi tidak sehat. 

Di mana, kondisi tanah yang tidak sehat dikarenakan penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan dalam jangka panjang. Adapun, rata-rata petani nasional menggunakan urea sebanyak 400 kg per hektar. 

Ia menambahkan, pihaknya juga memiliki program Makmur di mana melalui program ini para petani dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk subsidi. 

Baca juga : Pelatih Persib: Persija Tim Bagus, Hanya Kurang Beruntung

"Lewat program ini, petani dibantu memperoleh permodalan, memperoleh pupuk, benih, pestisida, mendapat kawalan teknologi, dan mendapat jaminan offtaker atau pembelian hasil panen dengan harga yang wajar, serta mendapatkan asuransi bila terjadi gagal panen," bebernya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.