Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Joss, Negara Lain Naik, Inflasi RI Terkendali Di Level Rendah Dan Stabil

Rabu, 1 Desember 2021 20:48 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto:  Instagram)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penurunan level PPKM di seluruh daerah sepanjang November 2021, mendorong pemintaan domestik semakin meningkat. Ini tercermin dari realisasi inflasi pada bulan tersebut.

Pada November, inflasi Indonesia masih terjaga stabil sebesar 0,37 persen (mtm) dan 1,75 persen (yoy). Ini adalah inflasi tertinggi di sepanjang tahun 2021.

Meskipun demikian, secara tahunan, realisasi inflasi November masih berada di bawah kisaran sasaran inflasi tahun 2021 sebesar 3±1 persen.

Inflasi pada level konsumen yang masih terkendali, juga ditopang oleh Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) yang rata-rata bergerak stabil di sekitar angka 2,5 persen (yoy) sepanjang tahun 2021.

Baca juga : Hipnotis Semarakkan HPN, Ada Terapi Obesitas Dan Kecanduan Gadget

“Di tengah peningkatan inflasi sejumlah negara lain, inflasi Indonesia masih terkendali pada level yang rendah dan stabil,” ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Rabu (1/12).

Seperti diketahui, berbagai negara dunia sedang mengalami disrupsi rantai pasok dan kenaikan harga energi, karena keterbatasan suplai.

Hal tersebut mendorong Indeks Harga Produsen di sejumlah negara meningkat tajam, dan berdampak terhadap peningkatan harga di level konsumen (inflasi).

Misalnya saja, Jerman dengan Indeks Harga Produsen yang naik dari 0,85 persen pada Januari 2021, menjadi 18,4 persen di Oktober 2021, mendorong inflasi meningkat diatas level 5 persen (yoy).

Baca juga : Capaian Vaksinasi Tinggi, Herd Immunity Di Depan Mata...

Inflasi November, terutama disumbang oleh komponen inflasi harga bergejolak (Volatile Food/VF) yang mengalami inflasi 1,19 persen (mtm), 3,05 persen (yoy) dengan andil 0,20 persen.

Beberapa komoditas VF yang menyumbang terhadap inflasi November antara lain minyak goreng, telur ayam ras, cabai merah, dan daging ayam ras.

Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,17 persen (mtm), 1,44 persen (yoy) dengan andil 0,11 persen terhadap inflasi November. Terutama, didorong adanya kenaikan harga emas perhiasan, sewa rumah, dan kontrak rumah.

Inflasi inti November juga lebih tinggi dibanding inflasi bulan Oktober, yang mencapai 0,07 persen (mtm), 1,33 persen (yoy).

Baca juga : Polemik Soekarno-Natsir Jadikan Pancasila Sebagai Kesepakatan Suci

“Pelonggaran level PPKM juga mendorong mobilitas masyarakat terus meningkat. Meskipun masih dibatasi dengan syarat perjalanan yang cukup ketat," tutur Airlangga.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.