Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pupuk Kaltim Sabet Penghargaan Industri Hijau Ke-9 kalinya

Kamis, 2 Desember 2021 23:40 WIB
Pupuk Kaltim sabet penghargaan industri hijau 2021. (Foto: ist)
Pupuk Kaltim sabet penghargaan industri hijau 2021. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) meraih penghargaan Industri Hijau ke-9 kalinya dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) atas komitmen penerapan prinsip industri hijau dalam proses produksi dan aktivitas bisnis Perusahaan. 

PKT juga menerima piagam Surveilance Sertifikasi Industri Hijau (SIH), sebagai apresiasi atas konsistensi mempertahankan pemenuhan standar industri hijau sesuai ketetapan Kemenperin. 

Staf Direktur Operasi dan Produksi PKT, Ahmad Mardiani mengatakan, pihaknya berkomitmen mengimplementasikan prinsip industri hijau secara signifikan dan berkesinambungan, mencakup efisiensi energi, efisiensi pemakaian bahan baku dan bahan penolong hingga efisiensi pemakaian air. 

Selain itu, pihaknya juga menerapkan inovasi teknologi yang mengacu pada 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery) pada proses produksi, dibarengi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) serta pemenuhan baku mutu lingkungan pada limbah cair maupun emisi. 

Baca juga : Chandra Asri Sabet Penghargaan INDI 4.0

“Seluruh upaya tersebut dibuktikan melalui pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 758.234,58 ton CO2 equivalent dari 31 program pada 2020,” ujarnya, melalui siaran pers, Kamis (2/12). 

Menurutnya, penerapan industri hijau PKT turut didukung berbagai sertifikasi di seluruh lingkup proses bisnis Perusahaan, seperti ISO 90001:2015, ISO 14001:2015, ISO 45001:2018, ISO 50001:2018, ISO 55001:2014, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), SNI ISO 17025:2017 dan implementasi pelabuhan ramah lingkungan sesuai persyaratan Green Port Guideline dan Rating Tool.

Tak hanya di lingkungan Perusahaan, implementasi prinsip industri hijau juga dilakukan dengan memberikan nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya, sambung dia, inovasi solar cell dan pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel untuk dimanfaatkan masyarakat nelayan di perkampungan atas air Malahing Kota Bontang. 

Menurutnya, penggunaan EBT tersebut, hingga kini terbukti membantu masyarakat dalam penyediaan alternatif sumber energi, yang selama ini memiliki keterbatasan akses dan jarak yang terbilang jauh dari daratan. 

Baca juga : Gerindra Ingin Jadi Partai Transparan

“Peningkatan kapasitas SDM (Sumber Daya Manusia) juga terus digencarkan, baik melalui pelatihan, kesempatan melanjutkan pendidikan hingga luar negeri, termasuk budaya knowledge sharing dan inovasi, agar kapabilitas karyawan semakin meningkat,” terangnya. 

Ia menambahkan, beberapa inovasi yang dikembangkan perseroan terkait implementasi industri hijau di antaranya penambahan LP Amonia Absorber di Unit Pabrik-4, yang berdampak pada efisiensi energi dan penurunan emisi GRK, di samping penghematan gas alam dalam memproduksi amoniak. 

Sementara untuk efisiensi air, PKT memiliki inovasi Raw Condensate (RC) dalam siklus regenerasi unit Mixbed Polisher untuk menurunkan losses air melalui penerapan prinsip 4R. Ia menilai, inovasi ini mampu meningkatkan hasil produksi dengan penggunaan energi, air dan material lainnya yang tetap efisien. 

Karenanya, nilai efisiensi Perusahaan mampu tercapai dari setiap inovasi yang digagas. Mulai efektivitas proses produksi, peningkatan performa perangkat pabrik, hingga jasa pelayanan dan perbaikan. 

Baca juga : Gerindra Sabet Penghargaan Parpol Informatif

"Jika dirupiahkan, seluruh tools tersebut menghasilkan penghematan hingga miliaran rupiah,” imbuhnya. 

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penghargaan ini bentuk apresiasi Kemenperin bagi perusahaan yang mewujudkan dan berkomitmen menerapkan prinsip industri hijau secara konsisten dan berkelanjutan. Hal ini melihat semakin tingginya minat dan semangat pelaku usaha, untuk menghadirkan industri yang lebih bertanggungjawab terhadap kehidupan manusia dan kelestarian alam. 

Ia mengimbau, pelaku industri tanah air mampu mengatasi berbagai tantangan pertumbuhan industri hijau, salah satunya Research and Development (RnD) yang diharap teraplikasi optimal di multi sektor. "Teknologi kekinian juga menjadi syarat utama yang dibutuhkan industri nasional, karena masih banyak yang menggunakan teknologi lama," tutupnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.