Dark/Light Mode

Hari Ini Diresmikan Jokowi

Smelter GNI Bisa Hasilkan Feronikel 18 Juta Ton Per Tahun

Senin, 27 Desember 2021 18:44 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/12). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/12). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kembali menegaskan pelarangan ekspor bahan mentah, demi mendorong hilirisasi industri. Hilirisasi tak hanya meningkatkan nilai tambah, tetapi juga mampu mendongkrak saya saing perekonomian nasional. 

"Berkali-kali saya sampaikan, stop ekspor nikel. Tahun depan, stop bahan mentah bauksit. Tahun depannya lagi, stop minerba yang lainnya," ujar Jokowi saat meresmikan pabrik smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/12).

Jokowi menjelaskan, hilirisasi akan mendorong industri di dalam negeri berkembang dengan sangat cepat. Karena sudah tak ada pilihan untuk mengambil bahan mentah. 

Baca juga : Terinspirasi Jokowi, Emil Bersama IMI Akan Kembangkan Sirkuit Sentul

"Jadi, mau tak mau, kita harus mendirikan industri di Tanah Air. Kita tidak akan ekspor lagi, yang namanya bahan mentah. Artinya, mau tidak mau, kita harus mendirikan industri di Tanah Air. Sehingga, kita tidak lagi mengekspor bahan mentah, seperti yang kita lakukan selama berpuluh-puluh tahun. Karena tidak memberikan nilai tambah yang besar kepada negara," terang Jokowi.

"Dan hari ini kita, kita resmikan smelter yang menghasilkan feronikel dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun. Bayangkan, kalau kita hanya mengekspornya dalam bentuk bahan mentah. Oleh sebab itu, saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry (GNI)," imbuhnya.

Jokowi memaparkan, pembangunan smelter akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari pengolahan biji nikel menjadi feronikel. Nilai tambahnya meningkat 14 kali. Dan jika biji nikel diolah menjadi billet stainless steel, nilai tambahnya akan meningkat 19 kali lipat.

Baca juga : Di Depan Presiden Jokowi, Ketua KPK Curhat Kekurangan Personel

"Sebuah nilai yang tidak sedikit. Tadi, Menko Perekonomian Bapak Airlangga menyampaikan, tahun ini ekspor stainless diperkirakan melompat menjadi kurang lebih 20,8 miliar dolar AS.  Padahal biasanya, kalau kita ekspor bahan mentah, itu hanya 1-2 miliar dolar AS. Ini sebuah lompatan yang sangat besar sekali," ucap Jokowi.

Jokowi pun mengingatkan kepada para investor, saat ini pemerintah sudah menyiapkan kebijakan serupa untuk bauksit. Karena itu, bagi yang ingin membangun industri, dipersilakan membangun hilirisasi bauksit.

"Kesempatannya cuma ada satu tahun, setelah itu akan stop. Nggak boleh lagi" tegas Jokowi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.