Dark/Light Mode

Mobil Listrik Jadi Kendaraan Resmi KTT G20, PLN Bangun 21 SPKLU Di Bali

Selasa, 28 Desember 2021 21:28 WIB
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury (kiri) didampingi Direktur Utama PT PLN (Persero) meresmikan SPKLU di Rumah Kreatif BUMN Bali, Senin (27/12). (Dok. PLN)
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury (kiri) didampingi Direktur Utama PT PLN (Persero) meresmikan SPKLU di Rumah Kreatif BUMN Bali, Senin (27/12). (Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) bakal membangun 21 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) baru di berbagai lokasi strategis untuk menunjang pergelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun depan.

PLN pun menargetkan ajang ini dapat menjadi showcase penggunaan mobil listrik, yang juga sebagai salah satu simbol tema utama G20, yakni transisi ke energi bersih.  

Saat ini, PLN sedang membangun 21 unit SPKLU bertipe Fast Charging pada 15 shelter di Bali dan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Maret 2022.

Dari total 21 unit SPKLU Fast Charging yang akan dibangun, 12 unit di antaranya merupakan tipe 25 kilo Watt (kW), sementara 9 unit lainnya tipe 50 kW.  

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury melihat upaya PLN ini merupakan bagian untuk mendorong ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia untuk masa depan yang lebih cerah.

Terlebih, kementerian BUMN pun melihat provinsi Bali menjadi kawasan ideal untuk didorong penggunaan KBLBB dalam waktu dekat.  

"Terkait dengan pelaksanaan KTT G20 menjadi satu kesempatan kepada Indonesia untuk menunjukkan pada dunia bahwa kita memang memiliki komitmen untuk mendorong penurunan emisi," ujarnya pada acara peresmian SPKLU di Rumah Kreatif BUMN Bali, Senin (27/12).  

Pahala pun mengapresiasi PLN yang secara konsisten mempercepat pembangunan infrastruktur KBLBB selama ini.

Baca juga : RI Jadi Tuan Rumah KTT G20, Menteri BUMN Pastikan Keandalan Suplai Listrik Di BaliĀ 

Menurutnya, infrastruktur seperti SPKLU ini penting untuk mendukung akselerasi KBLBB di Indonesia.  

"Kami berharap dengan SPKLU ini tidak hanya untuk kelancaraan KTT G20 namun juga sebagai pemicu dalam mendorong masyarakat untuk menggunakan KBLBB," ucap Pahala.  

Dari informasi yang dihimpun PLN, penggunaan mobil listrik oleh panitia KTT G20 nanti akan mencapai 500 unit.

Pahala pun berharap institusi lainnya, seperti BUMN, BUMD maupun Pemda, juga dapat ikut beralih menggunakan KBLBB dalam menyambut KTT G20.  

"Contohnya begitu banyak kendaraan operasional yang dimiliki oleh BUMN, Pemda, maupun kendaraan karyawan-karyawati yang beroperasi di kawasan Bali," imbuhnya.  

Menurut Pahala, KBLBB memiliki biaya operasional yang jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional. Sehingga dapat menjadi pilihan bagi institusi yang sedang memerlukan efisiensi untuk kegiatan operasionalnya.  

"Sebetulnya bagi pengguna motor listrik, saat ini kalau dia berkendara 60-70 km per hari, penghematan perbulannya bisa mencapai Rp 300-400 ribu. Berarti untuk satu tahun penghematannya bisa mencapai Rp 4-5 juta," tegasnya.  

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan, melihat kebutuhan infrastruktur KBLBB untuk acara KTT G20, PLN akan menambah pengoperasian SPKLU di Bali.

Baca juga : 12.641 Napi Kristen Dapat Remisi Natal 2021, 79 Langsung Bebas

Terlebih Pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN, mempertimbangkan provinsi Bali sebagai kawasan percontohan akselarasi ekosistem KBLBB.  

"Akselerasi ekosistem KBLBB di Bali akan menjadi model bagi wilayah lainnya untuk membangun infrastruktur SPKLU dalam memberikan kemudahan pengisian energi listrik bagi masyarakat pemilik kendaraan listrik," tuturnya.  

Khusus dalam menyambut KTT G20, PLN pun mempersiapkan 21 SPKLU Fast Charging di beberapa lahan strategis milik PLN yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.

Darmawan menargetkan, seluruh SPKLU yang tengah dibangun ini sudah dapat beroperasi pada Maret 2022.  

"5 SPKLU sudah mulai proses pekerjaan dan insyaallah Januari sudah bisa digunakan masyarakat. Sisanya diperkirakan selesai Maret 2022," ucap Darmawan.  

Hanya saja, Dia mengakui saat ini PLN dihadapkan dengan tantangan untuk menyediakan SPKLU di lokasi-lokasi strategis.

Untuk itu, Darmawan mengapresiasi Kementerian BUMN yang telah memfasilitasi kolaborasi PLN dengan BUMN lain untuk pembangunan SPKLU.  

"Masalah tempat strategis ini menjadi tantangan utama. Untuk itu kami mengajak kolaborasi pemilik lahan strategis untuk pembangunan SPKLU," paparnya.  

Baca juga : Airlangga Serah Terima Mobil Listrik Hyundai, Untuk Kendaraan Resmi Delegasi G20

Selain untuk menunjang kegiatan KTT G20, langkah ini dilakukan PLN sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung transisi ke energi bersih, salah satunya dengan mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik.

Ajang ini diharapkan dapat menjadi showcase penggunaan mobil listrik yang juga sebagai salah satu simbol tema utama G20 yaitu transisi ke energi bersih.  

"Kita bisa bikin jadi contoh kalau bisa mendorong mobil listrik di Bali. Kalau ini berhasil, ini bisa menyebarluaskan di kota lain," imbuhnya.  

Saat ini PLN sudah membangun total 67 unit SPKLU yang berada di 45 lokasi pada 21 kota.

PLN juga telah menambahkan sajian fitur layanan terbaru tentang SPKLU pada aplikasi PLN Mobile, sehingga pelanggan dapat lebih mudah dalam bertransaksi dan mencari titik lokasi SPKLU yang terdekat.   

Fitur tambahan pada aplikasi PLN Mobile kini sudah tersedia menu SPKLU yang terkoneksi dengan aplikasi Charge.IN.

"Sehingga dapat menambah kenyamanan pengguna kendaraan listrik dalam mencari lokasi SPKLU terdekat serta kemudahan bertransaksi yang terintegrasi dengan dompet digital,” tutup Darmawan. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.