Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gandeng Schlumberger

Star Energy Bikin Pemodelan Rekahan Panas Bumi Pertama Di Dunia

Jumat, 14 Januari 2022 10:07 WIB
Panas bumi. (Foto: ist)
Panas bumi. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Star Energy Geothermal (SEG), perusahaan energi panas bumi terbesar di Indonesia dan penyedia teknologi terkemuka dunia untuk industri energi global, Schlumberger menyelesaikan studi bersama dalam mengembangkan solusi menentukan daerah sweet-spot pengeboran panas bumi di penghujung 2021. 

Teknologi ini menggabungkan pengetahuan yang dimiliki SEG tentang manajemen sumber daya panas bumi pada Naturally Fractured Reservoir dan teknologi yang dimiliki Schlumberger dalam mengkarakterisasi rekahan dengan mengunakan aplikasi DELFI Cognitive E&P Environment, melalui proyek yang disebut Fracture Characterization and Optimized Well Placement (FCOWP). 

Hendra S Tan, Chief Executive Officer Star Energy Geothermal mengatakan, ini adalah studi pertama yang diaplikasikan pada lapangan panas bumi skala besar dan diharapkan memiliki dampak yang signifikan terhadap optimisasi pengeboran sumur dimasa depan. Salah satu hasil dari studi ini adalah peta permeabilitas yang mengidentifikasi daerah produktif bawah permukaan.

Baca juga : Menhub Resmikan Pembangunan Rel Layang Terpanjang Di Indonesia


Kata dia, proyek ini merupakan salah satu upaya berkelanjutan kami dalam menerapkan inovasi dan teknologi untuk mengurangi LCOE (Levelized Cost of Electricity) energi panas bumi. Biaya pengeboran merupakan salah satu komponen biaya utama dari biaya energi panas bumi. 

“Penerapan teknologi ini akan memungkinkan kami untuk mengebor di tempat yang tepat dengan akurasi dan hasil yang lebih baik, yang berujung pada pengurangan biaya pengeboran dan biaya energi panas bumi,” ujarnya.

Studi penerapan teknologi ini dimulai pada Lapangan Panas Bumi Darajat, dimana penggunaannya diharapkan dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan pengeboran sumur dengan memodelkan sistem rekahan alami, dan distribusi permeabilitas yang diketahui di bagian area yang sudah dibor serta memprediksi distribusinya di bagian yang belum dibor. Di banyak lapangan panas bumi, produksi bergantung pada keberhasilan penentuan target pemboran terhadap rekahan yang terjadi secara alami di bawah permukaan.

Baca juga : Menlu Tegaskan Indonesia Terus Dukung Perdamaian Di Afghanistan

Studi ini dibagi menjadi dua tahapan utama. Tahapan pertama bertujuan untuk memodelkan orientasi serta intensitas distribusi rekahan dan yang kedua adalah proses otomatisasi guna memodelkan lebar dan panjang rekahan serta validasi terhadap data-data sumur yang ada.

Metode baru yang diterapkan dalam studi ini dengan menyertakan dampak dari intrusi terhadap orientasi serta intensitas distribusi rekahan sebagai bagian dari empat fracture drive yang digunakan, serta pengunaan multiple realizations untuk mengakomodasi ketidakpastian yang terjadi. 

Dua dari fracture driver rekahan tersebut berkaitan dengan patahan dan tegangan (stress) yang terjadi pada batuan dan dua fracture driver lainnya berkaitan dengan intrusi batuan yang terbentuk akibat intrusi magma pada sistim panas bumi. Sedangkan sisanya dikelompokan tersendiri dan didistribusikan secara stokastik pada seluruh lapangan. Peran fracture driver diilustrasikan pada gambar di bawah ini.

Baca juga : Mentan Dorong Penguatan Peran Dharma Wanita Persatuan Pertanian

“Teknologi ini akan diterapkan untuk meningkatkan hasil pemboran di tiga lapangan yang SEG operasikan dimana tahap pertama akan diterapkan pada Lapangan Darajat pada kampanye pemboran 2022 serta pada Lapangan Salak dan Lapangan Wayang Windu pada kampanye selanjutnya,” ujar Ken Riedel, Chief Asset Management Officer Star Energy Geothermal.

Sementara itu Devan Raj, Managing Director Schlumberger Indonesia mengatakan, pihaknya senang memiliki kesempatan untuk memperluas kerjasama kami dengan Star Energy Geothermal dalam mengembangkan solusi inovatif dengan memanfaatkan kumpulan ahli dan teknologi dari kedua perusahaan untuk memaksimalkan potensi panas bumi. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.