Dark/Light Mode

Transaksinya Terus Naik, E-commerce Perlu Perkuat Infrastruktur Digital

Selasa, 25 Januari 2022 20:46 WIB
Diskusi masa depan industri e-commerce. (Foto: ist)
Diskusi masa depan industri e-commerce. (Foto: ist)

 Sebelumnya 
Kementerian Perdagangan (Kemendag) pun menargetkan belanja online melalui platform e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen menjadi 18 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2030 mendatang.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga optimisme, terhadap pertumbuhan transaksi perdagangan digital Indonesia. Potensi pertumbuhan perdagangan digital di Indonesia masih sangat besar. 

Baca juga : Awal Tahun, PUPR Teken 838 Tender Proyek Infrastruktur Triliunan

“Perbandingan besarnya total jumlah penduduk, jumlah pengguna internet, serta konsumen e-commerce masih memiliki gap yang cukup besar untuk bisa digapai lebih optimal,” ujar Bima.

Menurut dia, pandemi selama dua tahun belakangan memiliki sisi positif di mana masyarakat semakin cepat untuk beradaptasi dengan teknologi di semua sektor, termasuk perdagangan. Saat ini masyarakat semakin mendalami manfaat teknologi digital yang ternyata bisa diterapkan di semua aspek kehidupan.

Baca juga : Sepanjang 2021, PLN Sukses Rampungkan 50 Proyek Infrastruktur Kelistrikan

“Pengguna platform e-commerce tidak melulu hanya dari sisi konsumen. Pertumbuhan pelaku usaha yang kemudian menjadi merchant di platform e-commerce juga tumbuh sangat signifikan. Tentu menjadi tantangan bagi para pelaku industri e-commerce untuk mengedukasi merchant baru ini. 

Belum lagi semakin banyak retailer yang juga mulai menjajaki kerja sama dengan platform. Mereka semua memiliki andil yang luar biasa, dan akan terus menginspirasi dan mempopulerkan belanja online yang bisa mendorong pertumbuhan transaksi yang berkontribusi besar dalam ekonomi digital Indonesia.

Baca juga : Pandemi Nggak Bikin Kemenhub Loyo Bangun Infrastruktur Transportasi

Chief Executive Officer Airmas Group, Basuki Surodjo, menegaskan, era revolusi industri 4.0 mengharuskan perusahaan e-commerce untuk semakin memanfaatkan teknologi, memilki infrastruktur digital yang memadai dan keharusan untuk adaptif dengan digital marketing sehingga perusahaan tetap sustainable di era milllenial saat ini. 

“Di Airmas Group, kami terus agresif dalam membangun platform digital kami baik dalam bentuk mobile app dan website. Untuk mendukung bisnis, kami telah melakukan investasi dalam membangun data center sendiri dan menggunakan teknologi data center yang pintar dan lebih ramah lingkungan,” ujarnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.