Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masih Dibayangi Pandemi Covid

Klaim Asuransi Kredit Bakal Meroket

Jumat, 28 Januari 2022 21:48 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah lini bisnis asuransi dinilai masih akan berpotensi mengalami peningkatan klaim pada awal 2022 lantaran masih terdampak oleh pandemi Covid-19. Direktur Teknik dan Operasi PT Reasuransi Indonesia Utama (persero) atau Indonesia ReErickson Mangunsong menjelaskan itu. 

Dia mencontohkan klaim lini asuransi kredit yang meningkat selama pandemi Covid-19. Produk asuransi yang memproteksi kredit konsumtif atau kredit ritel di perbankan diperkirakan masih berpotensi mencatatkan klaim tinggi.

 “Apalagi, kami bisa menerima laporannya dua atau empat bulan lebih belakang daripada asuransi. Jadi, diprediksi klaimnya masih bisa meningkat, bahkan sampai triwulan pertama tahun ini,” ungkapnya dalam keterangannya, Jumat (28/1). 

Baca juga : Heidi Klum Asuransikan Kaki

Lini bisnis lain yang terdampak dan berpotensi mengalami peningkatan klaim yaitu produk asuransi keuangan lain seperti Letter of Credit (LC) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Dampak pandemi yang memengaruhi situasi pemegang polis akan menentukan peningkatan klaim produk tersebut.

"Produk asuransi ini rentan terdampak pandemi yang berkepanjangan karena terjadi faktor penundaan kewajiban dan menyebabkan timbulnya tuntutan kerugian finansial," ungkap Erickson. 

Menurutnya, lini bisnis keuangan atau kredit tersebut membutuhkan waktu untuk kembali stabil. Pasalnya, produk tersebut akan mengikuti kebutuhan dunia perbankan.  Selain itu, tingginya klaim reasuransi pada 2021 disebabkan oleh tiga klaim dari lini bisnis fire dan sisa klaim dari peristiwa banjir pada 2020.

Baca juga : Tragis, Pilih Kena Covid Ketimbang Divaksin, Penyanyi Ceko Meninggal

Oleh karena itu, Erickson mengatakan bahwa pihaknya akan menyeimbangkan portofolio bisnis dengan memaksimalkan produk dengan imbal hasil atau yield yang lebih baik. "Agar dapat mendorong pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan di tengah pandemi ini, kami akan lebih meningkatkan fokus pada produk-produk dengan yield yang baik," ungkapnya. 

Peninjauan ulang pada produk atau lini bisnis, sambung Erickson, juga akan ditempuh dengan menyesuaikan harga. Pasalnya, penyesuaian manfaat klaim pada produk tidak dapat dilakukan. Langkah itu, jelas dia, akan dilakukan untuk produk baru atau polis baru.

Dengan demikian, pihaknya berharap mampu membukukan pendapatan underwriting yang lebih baik dan bisnis yang lebih berkelanjutan. "Sustainable itu yang pertama tujuan kami. Kami akan meninjau ulang produk, termasuk dari pricing dan distribusinya,"tuturnya,

Baca juga : Lurah Dan 32 Anak Buah Positif Covid, Kelurahan Gondangdia Lockdown

Di sisi lain, Erickson menjelaskan sejumlah lini bisnis itu masih menguntungkan seperti properti, engineering, atau marine cargo. "Bahkan, properti yang mendominasi sekitar 70% reasuransi umum kami masih profitable secara hasil underwriting," ungkapnya. [EFI]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.