Dark/Light Mode

Pengamat Sebut Feronikel Antam Punya Prospek Menarik

Senin, 31 Januari 2022 21:10 WIB
Gedung Antam. (Foto: Ist)
Gedung Antam. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo optimistis dengan masa depan usaha PT Aneka Tambang, Tbk. Soalnya, perusahaan pelat merah tersebut tidak hanya terpaku pada satu sektor usaha seperti emas saja, tetapi juga sektor yang lain. Salah satunya, feronikel.

"Feronikel, terutama Antam dengan diversifikasi hasil tambang menurut saya memiliki prospek yang menarik," ujar Lucky, Senin (31/1).

Diketahui, dalam siaran pers Antam yang diterbitkan laman Bursa Efek Indonesia (BEI), pekan lalu memang cukup menggembirakan, terutama dalam komoditas feronikel.

Sebab, selama 2021, Antam mencatatkan produksi feronikel (unaudited) sebesar 25.818 ton nikel dalam feronikel (TNi). Angka tersebut dinilai relatif stabil jika dibandingkan dengan tingkat produksi feronikel pada tahun 2020.

Baca juga : Dukung Formula E, PAN: Bukan Proyek Mangkrak

Sementara, volume penjualan produk feronikel Antam di tahun yang sama mencapai 25.992 TNi. Tidak hanya itu, produksi bijih nikel (unaudited) Antam yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel dan penjualan kepada pelanggan domestik, juga mencapai 11,01 juta wet metric ton (wmt).

Angka tersebut meningkat 131 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan tingkat produksi tahun 2020 sebesar 4,76 juta wmt.

Kemudian, kinerja penjualan bijih nikel Antam sepanjang 2021 mencapai 7,64 juta wmt, tumbuh 132 persen dari realisasi penjualan di tahun 2020 sebesar 3,30 juta wmt.

Lucky mengapresiasi aneka usaha yang dilakukan PT Antam. Menurutnya, dengan diversifikasi hasil tambang yang dimiliki, sangat memungkinkan bagi Antam untuk dapat menghindari kerugian dan sekaligus meraup keuntungan yang lebih maksimal lagi.

Baca juga : Pengamat: Harga Pertalite dan Pertamax Perlu Disesuaikan

Dia mencontohkan fenomena pada awal 2020, ketika Antam terancam mengalami pelemahan yang cukup tajam, terutama akibat dampak Pandemi Covid-19.

Namun situasi itu berubah dan Antam kembali menguat karena sektor usaha yang dilakukan juga mengalami peningkatan, termasuk di sektor feronikel dan emas.

"Kita ingat awal tahun 2020 Antam kondisi yang melemah, tapi dia berhasil menguat, karena selain feronikel juga dipicu harga emas saat itu tertinggi sepanjang sejarah di Antam, itu USD 2.039,77 per troy ounce," jelasnya.

Lucky juga menjelaskan, beragam keuntungan yang didapat Antam dengan produksi feronikel dan sektor lainnya. Sektor ini kata dia, dapat menjadi pengganti ketika satu sektor mengalami penurunan dan pelemahan.

Baca juga : Ayo Vaksin Booster Dan Taati Prokes Ya!

"Untuk feronikel, dari hasil tambang yang dilakukan beberapa produsen hasil tambang, persoalan apakah signifikan atau tidak, tentu para miner memiliki diversifikasi atau beberapa produk lain, produk subsitusi untuk mendukung kinerja fundamental," jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.