Dark/Light Mode

Waspada Kenaikan Harga Minyak Mentah, Rupiah Rontok

Senin, 7 Februari 2022 09:44 WIB
Rupiah dan Dolar AS. (Foto: ist)
Rupiah dan Dolar AS. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Awal pekan nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,08 persen ke level Rp 14.392 per dolar AS dibanding perdagangan Jumat (4/2) di level Rp 14.380 per dolar AS.

Mata uang Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,06 persen, dolar Hong Kong minus 0,03 persen, won Korea Selatan melemah 0,11 persen, ringgit Malaysia turun 0,11 persen, dan peso Filipina anjlok 0,27 persen. Sedangkan dolar Singapura menguat 0,01 persen, baht Thailand melonjak 0,32 persen, dan yuan China naik 0,07 persen.

Baca juga : Waspada Varian Omicron, Wamenag Minta Madrasah Patuhi Prokes

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap mata uang saingannya naik 003 persen di level di 95,51. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,5 persen ke level Rp 16.447, terhadap poundsterling Inggris menurun 0,04 persen ke level Rp 19.455, dan terhadap dolar Australia minus 0,08 persen ke level Rp 10.175.

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra menilai, tekanan terhadap rupiah datang dari ancaman kenaikan harga minyak mentah global yang mendekati 100 dolar AS per barel. Akibatnya, Indonesia bisa mendapatkan dampak negatif dari kenaikan inflasi yang disebabkan kenaikan harga energi.

Baca juga : Menkominfo Perintahkan Pembatasan Kerja Di Kantor

Menurut Ariston, kenaikan harga minyak mentah juga berdampak ke penurunan surplus neraca perdagangan karena Indonesia adalah net importir minyak mentah. “Bila neraca perdagangan sampai defisit lagi, rupiah bisa melemah," kata Ariston di Jakarta, Senin (7/2).

Ariston mengatakan, tekanan terhadap rupiah juga berasal dari kenaikan imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah AS. Yield tenor 10 tahun sudah menyentuh kisaran 1,9 persen, level yang belum pernah disentuh sejak Januari 2020.

Baca juga : Pasar Resah Kebijakan AS, Rupiah Goyang

Selain itu, ia melihat kenaikan infeksi Covid-19 akibat penyebaran varian Omicron juga berpotensi menjegal rupiah hari ini. Ariston memprediksi rupiah tertekan terhadap dolar AS hari ini dengan potensi pelemahan ke arah Rp 14.400-Rp 14.420 per dolar AS dan area support di kisaran Rp 14.350 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.