Dark/Light Mode

Jadi Penyalur KUR, Bank DKI Sepakati Kerja Sama Dengan Kemenkop UKM

Senin, 7 Februari 2022 19:26 WIB
Penandatangan kerja sama antara Kemenkop UKM dan Bank DKI. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Penandatangan kerja sama antara Kemenkop UKM dan Bank DKI. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Ia meminta, agar penyaluran KUR dilakukan secara profesional dan mengedepankan aspek kehati-hatian. Hal ini penting dilakukan karena subsidi KUR yang dibayarkan pemerintah adalah dana dari APBN yang harus dipertanggungjawabkan penggunaannya.

"Kami berharap Bank DKI dapat memaksimalkan distribusi KUR ini kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Jangan karena sanak saudara atau teman kemudian kita prioritaskan, kita harus utamakan profesionalisme," ucapnya.

Lebih lanjut, Eddy menegaskan bahwa KUR menjadi instrumen bagi pemerintah dalam mendorong penyaluran kredit kepada pelaku UMKM. Ditargetkan penyaluran kredit perbankan kepada UMKM dapat mencapai 30 persen pada 2024.

Tahun ini pagu KUR dinaikkan menjadi Rp 373,17 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 285 triliun. Di sisi lain Pemerintah juga memberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen  dari Januari sampai dengan Juni 2022, sehingga suku bunga KUR yang sebelumnya sebelumnya 6 persen menjadi 3 persen.

Baca juga : Ogah Berseteru, Smart Aviation Buka Kerja Sama Dengan Operator Lain

"KUR atau kredit UMKM harus digenjot karena nanti kita harus mencapai 30 persen penyaluran kredit perbankan ke UMKM pada 2024. Ini memang lebih kecil dibandingkan negara-negara lain yang telah maksimalkan SME (small medium enterprise) dalam pembiayaannya," katanya.

Direktur Kredit UMK dan Usaha Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi menuturkan, menajemen Bank DKI berkomitmen penuh untuk menyalurkan KUR sesuai dengan aturan dan pedoman yang ada.

Dengan bekal pengalaman penyaluran KUR di tahun 2013-2014 lalu, pihaknya optimis penyaluran KUR tahun ini akan jauh lebih baik.

Menurut Parid, Bank DKI telah melakukan asessment dan memetakan dengan cermat siapa-siapa saja yang akan menjadi calon penerima KUR.

Baca juga : PWI Dan KLHK Sepakati Kerja Sama Pengendalian Perubahan Iklim

Menurutnya UMKM yang ada di PT Pasar Jaya atau sekitarnya sangat potensial diberikan dukungan akses KUR ini.

Dia optimis dengan kemampuan bayar mereka yang tinggi dan jenis usaha yang dijalankan oleh para UMKM tersebut, KUR dapat diserap dengan baik.

"Di Pasar Jaya itu ada sekitar 108 ribu pedagang. Kita sudah lakukan pemetaan mana yang bayar iuran lancar, mana yang lancar bayar listrik dan air. Mereka itu yang akan kita target. Ada juga nasabah di lingkungan Pasar Jaya yang sudah kami petakan potensinya," ujar Parid.

Selain nasabah yang memiliki usaha di area Pasar Jaya, menajemen Bank DKI juga menyasar para UMKM yang menjadi vendor kebutuhan barang dan jasa bagi sejumlah rumah sakit atau puskesmas di DKI Jakarta.

Baca juga : Tindak Pelaku Kekerasan Seksual, Aparat Jangan Tebang Pilih!

Menurutnya di DKI Jakarta terdapat 38 RSUD dan 400 Puskesmas yang telah menjalin kemitraan dengan UMKM.

"Dengan peta yang sudah jelas ini, insyaallah kredit kita aman tidak seperti jaman dulu. Kami udah lakukan sosialisasi dan pelatihan dan ada asessment berkelanjutan juga," tandas Parid. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.