Dark/Light Mode

BTN Salurkan Rp 130,68 Triliun

Permohonan Kredit Rumah Tetap Ngalir Meski Pandemi

Rabu, 9 Februari 2022 08:15 WIB
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Haru Koesmahargyo (kedua kanan), Direktur Finance Planning & Treasury, Nofry Rony Poetra (kanan), Direktur Risk Management & Transformation Setiyo Wibowo (kedua kiri), dan Direktur Wholesale Risk & Asset Management Elisabeth Novie Riswanti (kiri), berbincang usai memberikan pemaparan kinerja perseroan tahun 2021, di Jakarta, kemarin. (Foto: AMA RM).
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Haru Koesmahargyo (kedua kanan), Direktur Finance Planning & Treasury, Nofry Rony Poetra (kanan), Direktur Risk Management & Transformation Setiyo Wibowo (kedua kiri), dan Direktur Wholesale Risk & Asset Management Elisabeth Novie Riswanti (kiri), berbincang usai memberikan pemaparan kinerja perseroan tahun 2021, di Jakarta, kemarin. (Foto: AMA RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Bisnis sektor perumahan tetap moncer meskipun perekonomian dihantam pandemi. Hal itu bisa dilihat dari meningkatnya penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN pada 2021.

Penurunan daya beli masyarakat tidak memberikan dampak besar terhadap keinginan konsumen memiliki hunian.

“Pembiayaan pemilikan rumah tetap mengalir sekalipun daya beli konsumen relatif turun,” ujar Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam Paparan Kinerja Tahun 2021 secara virtual, kemarin.

Baca juga : Defend ID Mau Menjadi Pemain Global

Penyaluran kredit BTN tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, ber ada di atas rata-rata kredit industri perbankan pada kisaran 5,24 persen. Artinya, berbagai insentif yang diberikan Pemerintah berhasil menjaga daya beli konsumen. Sehingga permintaan kredit rumah tetap meningkat.

“Kami optimistis pada saat eko nomi semakin pulih dan pandemi berlalu sepenuhnya, permintaan KPR akan meningkat lebih tinggi lagi,” ucapnya.

Haru menjabarkan, pada periode 2019-2020, saat perekonomian nasional terhimpit pandemi dan penyaluran kredit perbankan mengalami kontraksi 2,5 persen, BTN merupakan satu dari sedikit bank yang berhasil membukukan pertumbuhan kredit. Ketika ekonomi berangsur pulih dan sektor properti menjadi lokomotif pertumbuhan, BTN bisa berperan lebih besar lagi.

Baca juga : Defend ID Mau Jadi Pemain Global

KPR Subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit BTN. Ya, KPR naik sebesar 8,25 persen year on year (yoy) menjadi Rp 130,68 triliun dibandingkan pada 2020, yang hanya sebesar Rp 120,72 triliun. KPR Non-Subsidi juga turut menunjukkan kenaikan di level 4,14 persen, menjadi Rp 83,25 triliun dibandingkan 2020 sebesar Rp 79,93 triliun.

Menurut Haru, kenaikan tersebut membuat BTN masih mendominasi pangsa KPR Subsidi sekitar 90 persen. Sementara dari sisi KPR secara nasional, BTN menguasai pangsa pasar sekitar 40 persen.

Selain itu, sambung Haru, tumbuhnya sektor properti juga tidak terlepas dari keberhasilan Pemerintah, yang sukses melakukan program vaksinasi nasional. Dan memberikan stimulus untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Baca juga : Sunarso Patok Kredit Tumbuh Double Digit

Adapun stimulus yang diberikan Pemerintah seperti insentif PPN nol persen untuk sektor properti. Dan kebijakan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) yang ditempatkan di perbankan nasional. Termasuk BTN, yang telah membuat permintaan pembiayaan rumah meningkat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.