Dark/Light Mode

Ramadan Di Inggris

Diasuh Keluarga Non-Muslim, Jati Diri Bocah Muslim Tetap Terjaga

Senin, 27 Mei 2019 21:21 WIB
Ramadan Di Inggris Diasuh Keluarga Non-Muslim, Jati Diri Bocah Muslim Tetap Terjaga

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski diasuh keluarga non-Muslim, anak-anak Muslim di Inggris tetap dikenalkan dengan jati dirinya sebagai Islam. Salah satunya dengan program pemberian parsel Ramadan. Program itu dilakukan Shadim Hussain, pendiri My Foster Family.

Setidaknya sekitar 500 anak di Inggris telah menerima hadiahnya. Isinya berisi buku anak-anak, dekorasi, Al-Quran dengan terjemahan bahasa Inggris, makanan untuk saat puasa harian, buku resep Ramadan dan permen. "Hadiah itu ada Al Quram sangat berguna bagi, saya bisa berbagi dengan keluarga," kata bocah 15 tahun kepada Al Jazeera

Perempuan berusia 17 tahun lainnya mengatakan, dia juga senang menerima dekorasi itu dan dijadikan hiasan di rumah keluarga asuhnya. Pengasuh Steve Riley dari West Yorkshire mengatakan: "Kami mengambil foto si kecil dan memasangnya dalam buku cerita kehidupan anak. Penting bagi si kecil memiliki catatan Ramadhan." 

Baca juga : Arrizabalaga Antar Inggris Cetak Sejarah

Clare Jones (bukan nama sebenarnya), pengasuh dari Bradford, mengatakan: "Itu adalah ide yang bagus yang membantu anak-anak memahami warisan mereka. Anak kami benar-benar menyukai lentera. Kami berbagi informasi mengenai isi kotak hadiah di sekolah, Saya benar-benar terkesan dan menggunakannya untuk membantu anak-anak lain di kelas memahami apa artinya menjadi Muslim dan tentang Ramadan."

Menurut Fostering Network. Dari 64 ribu orang yang tinggal di keluarga asuh, lebih dari 3.000 anak-anak Muslim. Penelitian badan amal Penny Appeal dan Universitas Coventry memperkirakan, jumlah anak-anak Muslim yang memiliki keluarga asuh meningkat lebih dari 4.500 setahun.

"Kami ingin memastikan para orang tua asuh menyadari pentingnya mendukung si anak memahami identitas mereka, terutama mengrnai bulan suci Ramadan," terang Shadim Hussain, pendiri My Foster Family, organisasi yang yang menginisiatif pemberian parsel tersebut.

Baca juga : Pasar Taruhan Unggulkan Boris Johnson Jadi PM Inggris

"Hadiah parsel di Ramadan kali ini membantu mereka mengerti mengenai Muslim dan anak asuh Muslim. Parsel ini juga membantu orang tua asuh dan anak asuh mereka menjadi lebih dekat," lanjutnya.

Beberapa anak-anak Muslim itu adalah pengungsi dari Suriah, atau sebagai Anak-anak pencari suaka atau Unaccompanied Asylum Seeking Children (UASC). Berdasarkan laporan Bridge Institute, pemerintah daerah memang perlu mendukung kegiatan untuk mengenalkan kebudayaan asli si anak asuh.

Kathy Evans, kepala Children England, badan amal anak mengatakan, dia senang anak-anak yang dirawat dengan tetap menjaga identitas, keyakinan, dan budaya mereka. "Parsel Ramadan ini memberi rasa kebersamaan antara anak asuh dengan orang tua asuh mereka," katanya.

Baca juga : Pengganti Theresa May Diumumkan Juli

Masjid Finchley dan Islamic Center merupakan dua institusi yang ikutan membuat parsel Ramadan tahun ini. "Kami ingin para orang tua yang mengasuh anak-anak Muslim untuk mendukung keyakinan anak asuh mereka secara keseluruhan," ujar Imam Oussama dari Masjid Finchley. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.