Dark/Light Mode

Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 193,5 T

Jumat, 18 Februari 2022 13:17 WIB
Bank Indonesia. (Foto: Antara)
Bank Indonesia. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV-2021 tercatat tetap baik, sehingga menopang ketahanan eksternal.

“NPI pada triwulan IV-2021 mencatat defisit rendah sebesar 0,8 miliar dolar AS atau Rp 11,4 triliun, ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang berlanjut, di tengah transaksi modal dan finansial yang mencatat defisit,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Jumat (18/2).

Dengan perkembangan tersebut, NPI secara keseluruhan tahun 2021 mencatat surplus yang cukup tinggi mencapai 13,5 miliar dolar AS atau Rp 193,5 triliun. Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2021 meningkat menjadi sebesar 144,9 miliar dolar AS atau Rp 2.084 triliun atau setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.

Surplus transaksi berjalan berlanjut pada triwulan IV-2021 terutama ditopang oleh surplus neraca barang yang tetap tinggi. Pada triwulan IV-2021 transaksi berjalan melanjutkan surplus sebesar 1,4 miliar dolar AS ( 0,4 persen dari PDB) atau setara Rp 20,0 triliun meskipun lebih rendah dari capaian triwulan sebelumnya yang surplus sebesar 5,0 miliar dolar AS (1,7 persen dari PDB) atau setara Rp 71,6 triliun.

Baca juga : Survei BI: Pembiayaan Korporasi Masih Tinggi

“Surplus transaksi berjalan tersebut didukung oleh surplus neraca perdagangan barang, seiring tetap kuatnya kinerja ekspor yang dipengaruhi oleh permintaan global dan akselerasi harga komoditas ekspor, khususnya batu bara,” ujarnya.

Sejalan perbaikan aktivitas ekonomi domestik dan tetap kuatnya ekspor, kata dia, impor juga tumbuh meningkat sehingga menahan surplus neraca perdagangan barang lebih lanjut. Kinerja transaksi berjalan juga ditopang oleh peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder, yang disebabkan oleh kenaikan penerimaan hibah pemerintah di bidang kesehatan untuk penanganan pandemi Covid-19. 

Di sisi lain, defisit neraca jasa meningkat terutama akibat melebarnya defisit jasa transportasi sejalan dengan peningkatan pembayaran jasa freight impor barang. Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer meningkat seiring dengan perbaikan kinerja korporasi pada periode laporan.

Kinerja transaksi modal dan finansial pada triwulan IV-2021 tetap terjaga terutama ditopang oleh surplus investasi langsung di tengah ketidakpastian keuangan global yang berlanjut. “Perkembangan NPI secara keseluruhan tahun 2021 mencatat surplus tinggi, sehingga ketahanan sektor eksternal tetap terjaga,” jelas Erwin.

Baca juga : Neraca Perdagangan Surplus Rp 13.295 T

Surplus NPI tahun 2021 tercatat sebesar 13,5 miliar dolar AS atau Rp 193,5 triliun jauh meningkat dibandingkan capaian surplus pada tahun sebelumnya sebesar 2,6 miliar dolar AS atau Rp 37,2 triliun.

Perkembangan tersebut ditopang oleh surplus transaksi berjalan serta surplus transaksi modal dan finansial. Transaksi berjalan pada 2021 membukukan surplus sebesar 3,3 miliar dolar AS (0,3 persen dari PDB) atau setara Rp 42 triliun, setelah mencatat defisit pada 2020 sebesar 4,4 miliar dolar AS (0,4 persen dari PDB) atau setara Rp 63,1 triliun.

Surplus tersebut terutama ditopang oleh pesatnya kinerja ekspor sejalan dengan meningkatnya permintaan dari negara mitra dagang dan tingginya harga komoditas global, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik. 

Selain itu, transaksi modal dan finansial pada 2021 juga membukukan surplus 11,7 miliar dolar AS atau Rp 167,8 triliun, lebih tinggi dari capaian pada tahun sebelumnya sebesar 7,9 miliar dolar AS atau Rp 113,3 triliun terutama ditopang oleh investasi langsung dan investasi portofolio.

Baca juga : Alhamdulillah, Utang Indonesia Turun Tipis

“Ke depan, BI senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta melanjutkan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” tandasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.