Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Konsumen Susut 50 Persen, Mall Lebih Sepi
Omicron Patil Dunia Usaha
Senin, 21 Februari 2022 08:25 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Tingginya penyebaran Covid-19 varian Omicron akhirnya memukul dunia usaha. Bisnis sektor transportasi, pariwisata dan perdagangan, merosot hingga 50 persen.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, selain sektor perhotelan, dan pusat perbelanjaan, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga ikut terdampak akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di beberapa daerah.
“Laporan yang masuk ke Apindo sudah ada sektor usaha yang terdampak. Seperti transportasi, pariwisata dan perdagangan. Penurunannya bisa sampai 50 persen,” kata Hariyadi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Menkes: 60 Persen Pasien Meninggal Omicron Belum Divaksin
Namun demikian, Hariyadi mengakui kalau pembatasan yang dikeluarkan Pemerintah saat ini sudah lebih terarah dan lebih baik dibanding penanganannya. Meski ada PPKM Level 3 di beberapa daerah, Pemerintah tetap memperbolehkan masyarakat bepergian atau berwisata walau dengan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Kebijakan itu, lanjutnya, cukup meringankan bagi pelaku usaha. Meskipun ada penurunan jumlah konsumen, pengusaha bisa tetap dapat pemasukan karena Pemerintah tidak menutup total bisnis mereka selama PPKM.
“Kami lihat, di gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron ini, Pemerintah jauh lebih siap. Tidak ada kelangkaan obat atau rumah sakit, penanganan pasien tertular juga cukup baik. Dampaknya ke dunia usaha juga tidak separah Covid-19 gelombang 1 dan 2,” lanjut Hariyadi.
Baca juga : Kerusuhan Kazakhstan Tewaskan 164 Orang, Lebih Dari 5.000 Orang Ditahan
Agar dunia usaha bisa tetap bertahan, Hariyadi meminta masyarakat tidak terlalu khawatir dan tetap disiplin menerapkan prokes.
Apalagi, berdasarkan informasi dari Pemerintah, tingkat penularan varian Omicron memang cukup tinggi, namun tingkat fatalitasnya lebih rendah dibanding varian Delta.
“Prokes jadi kunci. Karena itu, masyarakat dan pengusaha harus konsisten dengan prokes ini agar kegiatan ekonomi bisa tetap berjalan,” tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya