Dark/Light Mode

Australia, Lithuania Kompak Lawan Tekanan China

Rabu, 9 Februari 2022 20:43 WIB
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne (kanan) dan Menlu Lithuania Gabrielus Landsbergis dalam jumpa pers di Gedung Parlemen, Canberra, Australia, Rabu, 9 Februari 2022. (Foto AAP/Lukas Coch Via Epoch Time)
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne (kanan) dan Menlu Lithuania Gabrielus Landsbergis dalam jumpa pers di Gedung Parlemen, Canberra, Australia, Rabu, 9 Februari 2022. (Foto AAP/Lukas Coch Via Epoch Time)

RM.id  Rakyat Merdeka - Australia dan Lithuania sepakat untuk meningkatkan kerja sama khususnya dalam melawan tekanan China. Kesepakatan ini dicapai, Rabu (9/2), dalam pertemuan Menteri Luar Negeri (Menlu) Lithuania Gabrielius Landsbergis dan Menlu Australia Marise Payne di Gedung Parlemen.

Australia dan Lithuania menghadapi tekanan yang sama dari China. Eksportir Australia telah kehilangan pendapatan senilai puluhan miliar dolar karena hambatan perdagangan resmi dan tidak resmi dari China.

Hambatan perdagangan tersebut meliputi komoditas batu bara, anggur, daging sapi, udang karang, dan barley. Kondisi tersebut merupakan  salah satu dampak dari memburuknya hubungan Australia dengan China.

Sementara, Lithuania belum lama ini telah memicu kemarahan Beijing. Lithuania telah menyetujui pembukaan kantor perwakilan Taiwan di Ibu Kota Lithuania, Vilnius. Kantor perwakilan tersebut dibuka dengan menggunakan nama Taiwan. Bukan China Taipei.

Baca juga : Perluas Digitalisasi, ASDP Bakal Terapkan Cashless Di 17 Pelabuhan

China Taipei merupakan sebuah istilah yang digunakan negara lain untuk menghindari pelanggaran dari Beijing. China menilai pembukaan kantor perwakilan dengan menyandang nama Taiwan telah melanggar kebiasaan diplomatik.

“Untuk beberapa waktu, Australia mungkin merupakan salah satu contoh utama di mana China menggunakan ekonomi dan perdagangan sebagai instrumen politik. Bisa dikatakan, bahkan sebagai senjata politik. Sekarang Lithuania bergabung dengan klub eksklusif ini. Tapi jelas kami bukan yang terakhir," kata Landsbergis.

Payne mengatakan, dia setuju dengan Landsbergis tentang pentingnya negara-negara yang berpikiran sama untuk bersatu. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketertiban berbasis aturan internasional, perdagangan bebas dan terbuka, transparansi, keamanan dan stabilitas.

"Saya pikir kami mengirimkan pesan sekuat mungkin tentang penolakan kami terhadap paksaan dan penolakan kami terhadap otoritarianisme," kata Payne.

Baca juga : Ibu Kota Boyong Ke Kaltim, Langkah Tepat Ratakan Pembangunan

Landsbergis menyambut baik langkah Australia untuk berkonsultasi dengan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) atas keluhan Uni Eropa.  Organisasi yang beranggotakan 27 negara itu menuduh Beijing menahan barang dari Lithuania dan perusahaan UE, yang menggunakan komponen Lithuania di perbatasan China.

“Kita perlu mengingatkan negara-negara seperti China atau negara lain yang ingin menggunakan perdagangan sebagai senjata,” kata Landsbergis.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan, Selasa (8/2), China mematuhi aturan WTO dalam berurusan dengan Lithuania. Zhao mengatakan, pernyataan Lithuania terkait hambatan perdagangan tidak benar.

“Apa yang disebut pemaksaan China terhadap Lithuania murni dibuat-buat,” cetusnya.

Baca juga : Jurnalis Perempuan Bisa Manfaatkan TikTok Sebar Konten

“China mendesak Lithuania kembali ke jalur yang benar untuk mematuhi prinsip satu-China. Mereka harus berhenti mencampuradukkan yang benar dengan yang salah dan dengan jahat, apalagi mencoba mengikat negara lain untuk mengeroyok China,” kata Zhao.

Prinsip satu-China menyatakan bahwa, Taiwan adalah bagian dari China. Selain itu pemerintah Komunis di Beijing adalah satu-satunya pemerintah yang sah di China.

Landsbergis mengatakan, gangguan China dan Rusia terhadap tatanan berbasis aturan global harus mendapatkan tanggapan internasional. Sebab, ia menilai, tatanan berbasis aturan akan memberikan keamanan dan kemakmuran. 

Lithuania membuka kedutaan besar pertama di Canberra dalam 31 tahun hubungan bilateral kedua negara. Lithuania juga menawarkan dukungan untuk Australia mencapai kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Eropa. Di sisi lain, Australia berencana untuk membuka kantor perdagangan di Lithuania. Menteri-menteri luar negeri Australia dan Lithuania pada Rabu (9/2) sepakat untuk meningkatkan kerja sama mengenai tantangan strategis, khususnya tekanan dari China. Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis dan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne bertemu pada Rabu (9/2) di Gedung Parlemen. Eksportir Australia telah merugi puluhan miliar dolar karena hambatan perdagangan resmi maupun tak resmi dari China terhadap batu bara, minuman anggur, daging sapi, udang karang dan jelai yang bersamaan dengan memburuknya hubungan dengan Beijing. Lithuania, negara berpenduduk 2,8 juta orang di kawasan Baltik, belakangan ini memicu kemarahan Beijing setelah melanggar kebiasaan diplomatik. Lithuania menyetujui kantor Taiwan di ibu kotanya, Vilnius, menyandang nama Taiwan bukannya China Taipei, istilah yang digunakan negara-negara lain untuk tidak menyinggung Beijing. Para pejalan kaki memakai masker, berdiri di dekat jam yang menghitung mundur hari pelaksanaan upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2022 di luar gedung perkantoran di Beijing, Rabu, 8 Desember 2021. (AP Photo/Mark Schiefelbein) BACA JUGA: Australia Umumkan Boikot Diplomatik atas Olimpiade Musim Dingin Beijing “Untuk beberapa lama, Australia mungkin menjadi salah satu contoh utama di mana China menggunakan ekonomi dan perdagangan sebagai alat politik atau bahkan mungkin bisa dikatakan sebagai senjata politik,” kata Landsbergis. “Sekarang Lithuania bergabung dengan klub eksklusif ini … tetapi tampaknya kami jelas bukan yang terakhir bergabung,” lanjutnya. Payne mengatakan ia sepakat dengan Landsbergis mengenai pentingnya negara-negara yang sependirian bekerja sama dengan pendekatan yang konsisten untuk menjaga ketertiban berdasarkan aturan internasional, perdagangan bebas dan terbuka, transparansi, keamanan dan stabilitas. “Ada banyak kolega, yang bekerja sama dengan Menteri Landsbergis dan saya, dan berdialog mengenai isu-isu ini. Selain itu, kami mengirim pesan sekeras mungkin mengenai penolakan kami terhadap paksaan dan penolakan kami terhadap keotoriteran,” kata Payne. PM Australia Scott Morrison bantah kritik China terhadap aliansi Australia di Asia Pasifik. (Ian Forsyth/Pool Photo via AP). BACA JUGA: PM Australia Bantah Kritik China Terkait AUKUS Landsbergis menyambut baik upaya Australia untuk berkonsultasi dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait pengaduan Uni Eropa yang menuduh Beijing menahan barang-barang – baik dari Lithuania yang anggota WTO maupun dari perusahaan-perusahaan Uni Eropa yang menggunakan komponen Lithuania – di perbatasan China. “Kami perlu mengingatkan negara-negara seperti China atau negara lain yang ingin menggunakan perdagangan sebagai senjata bahwa negara-negara yang sependirian di seluruh dunia … memiliki perangkat dan regulasi yang membantu menahan paksaan dan tidak akan menyerah pada … tekanan politik dan ekonomi,” kata Landsbergis. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden Latvia Egils Levits di Riga, Latvia, 30 November 2021. (Foto: REUTERS/Ints Kalnins) BACA JUGA: Menlu AS Blinken di Latvia untuk Pembicaraan Keamanan NATO Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada Selasa (8/2) bahwa China mematuhi aturan WTO dalam berurusan dengan Lithuania. “Apa yang disebut ‘pemaksaan’ China terhadap Lithuania murni dibuat-buat,” katanya pada Selasa. “China mendesak Lithuania untuk menghadapi fakta objektif, memperbaiki cara-caranya dan kembali ke jalur yang benar dalam mematuhi prinsip satu-China. Lithuania harus berhenti membaurkan yang benar dengan yang salah dan dengan jahat membesar-besarkannya, ditambah lagi berusaha mengikat negara-negara lain untuk mengeroyok China,” kata Zhao. Menurut prinsip satu China, Taiwan adalah bagian dari China dan pemerintah komunis di Beijing adalah satu-satunya pemerintah yang sah di China. [uh/ka] Terkait AS Setujui Penjualan Perangkat untuk Tingkatkan Performa Rudal Taiwan Senilai $100 Juta AS Setujui Penjualan Perangkat untuk Tingkatkan Performa Rudal Taiwan Senilai $100 Juta AS Kesampingkan Pertemuan Putin – Xi AS Kesampingkan Pertemuan Putin – Xi Kremlin : Rusia, China akan Bahas Hubungan Lebih Erat selama Lawatan Putin Kremlin : Rusia, China akan Bahas Hubungan Lebih Erat selama Lawatan Putin Salah satu pusat perbelanjaan tersibuk di Stockholm di tengah pandemi COVID-19, 4 Februari 2022. (Jonathan NACKSTRAND/AFP) Swedia Cabut Lockdown Terkait COVID Paling Banyak Dibaca 1 Lebih 20 Tahun Imlek dan Cap Go Me Dirayakan Warga Tionghoa Indonesia 2 China Ajak Para Warganya untuk Menyaksikan Olimpiade Musim Dingin 3 Laba Pfizer Tahun 2021 Berlipat Ganda Karena Penjualan Vaksin COVID-19 4 Macron: Ada Jalan untuk Redakan Ketegangan Rusia-Ukraina 5 Para Warga di Beijing Berebut Suvenir Langka Olimpiade Video Terbaru Diaspora Indonesia di Mancanegara Gugat Presidential Threshold dalam Pilpres RI Diaspora Indonesia di Mancanegara Gugat Presidential Threshold dalam Pilpres RI Cegah "Burnout" dengan Bekerja Hanya Empat Hari Seminggu? Cegah "Burnout" dengan Bekerja Hanya Empat Hari Seminggu? Lebih banyak video PENTINGNYA PERS BEBAS Tentang VOA dan Pentingnya Pers Bebas

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.