Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tekan Emisi Karbon, PGN Gandeng SK E&S Korea

Kamis, 24 Februari 2022 12:12 WIB
Kerja sama PT PGN Tbk dengan perusahaan energi asal Korea Selatan yakni SK E&S Co., Ltd (SK). (Foto: ist)
Kerja sama PT PGN Tbk dengan perusahaan energi asal Korea Selatan yakni SK E&S Co., Ltd (SK). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka pengembangan energi bersih khususnya dalam bisnis Liquid Natural Gas (LNG), hidrogen, dan Carbon Capture and Storage (CCS), PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina menjalin sinergi dengan perusahaan energi asal Korea Selatan yakni SK E&S Co., Ltd (SK). 

Kerja sama ini juga diiniasi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan bisnis gas bumi sekaligus upaya menekan emisi karbon. Kerja sama ini diresmikan dalam penandatanganan MOU yang dilakukan oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan dan Vice President SK E&S Co., Ltd, Ho Sik Lee, Selasa (22/02).

SK adalah perusahaan yang memiliki fokus di bidang listrik, LNG, energi terbarukan, energi komunal, gas kota, berbagai bisnis energi di luar negeri dan pengembangan bisnis di bidang hidrogen dan CCS.

Baca juga : Gelar Pelatihan Kerja, Diageo Gandeng Britcham

CEO Subholding Gas PT PGN Tbk, M. Haryo Yunianto menjelaskan bahwa PGN dan SK akan melakukan penyusunan kajian bersama terkait potensi kerjasama pengembangan hydrogen dan CCS di Indonesia. Selain itu PGN & SK bersama sama akan mencari peluang pengembangan bisnis gas di Indonesia dan Korea termasuk melakukan LNG Trading.

“SK memiliki pengalaman kapabilitas pada bidang pengembangan hydrogen maupun CCS. Dengan MOU ini, diharapkan PGN dan SK dapat saling bertukar informasi dan berkomunikasi lebih efisien, sehingga dapat menerapkan teknologi yang tepat untuk mengurangi emisi karbon pada utilisasi gas bumi,” ujar Haryo.

CCS atau penangkapan dan penyimpanan karbon termasuk kegiatan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca yang meliputi pemisahan dan penangkapan emisi karbon atau gas CO2. Kemudian pengangkutan emisi karbon akan tertangkap ke tempat penyimpanan maupun penyimpanan ke zona target injeksi dengan aman dan permanen, sesuai dengan kaidah keteknikan.

Baca juga : Sehari 10 Kali Gituan, Pantas Boateng Sering Cedera

PGN dan SK juga mempertimbangkan untuk peluang kerja sama dalam infrastruktur LNG, pemanfaatan terminal, kegiatan usaha penjualan dan pembelian LNG, serta  pengembangan bisnis gas atau LNG di Korea. 

“MOU bertujuan untuk mendukung persiapan realisasi kerjasama yang lebih komprehensif, baik untuk pembahasan maupun pelaksanaan dalam kaitannya dengan investasi dan pemanfaatan produk atau jasa milik masing-masing pihak,” ujar Haryo.

Haryo berharap kerja sama ini tidak hanya memberikan benefit bagi PGN dan SK. Tetapi juga mendukung pemerintah terkait penggunaan teknologi  Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCS/CCUS) di industri migas, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian ESDM tengah mengembangkan potensi kerja sama CCS/ CCUS sebagai salah satu skema kerja sama bisnis dalam penanganan climate change. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.