Dark/Light Mode

Kolaborasi, Kunci UMKM Sukses Raih Peluang Ekspor Di Ajang Presidensi G20

Kamis, 24 Februari 2022 19:40 WIB
Forum Virtual Discussion Series 2022 bertajuk Bagaimana G20 Perkuat UMKM dan Sendi-sendi Ekonomi Terpenting Pasca Pandemi. (Foto: Istimewa)
Forum Virtual Discussion Series 2022 bertajuk Bagaimana G20 Perkuat UMKM dan Sendi-sendi Ekonomi Terpenting Pasca Pandemi. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Selain itu, akselerasi digital UMKM melalui kegiatan edukasi serta fasilitas on boarding business, business matching, dan capacity building.

“OJK juga mendirikan Kampus UMKM yang merupakan program kerjasama industri jasa keuangan dengan stakeholder terkait, seperti start up unicorn dan PTN/PTS untuk memberikan pelatihan end to end kepada kelompok UMKM agar siap-siap go global,” beber Greatman.

Saat ini, lanjut Greatman, hampir semua pihak punya niat baik untuk memajukan UMKM Indonesia. Namun, hanya satu yang kurang, yakni masalah bagaiman sinergi dan kolaborasi itu bisa dilakukan dengan baik. Sebab, jika berjalan sendiri-sendiri tidak akan memberikan added value yang bagus.

“OJK selaku regulator akan terus mendukung dari sisi kebijakan dengan mendorong industri jasa keuangan di Indonesia ini bisa terus mendukung pembiayaan khususnya bagi UMKM di Indonesia,” tegasnya.

Senada, Wakil Pemimpin Divisi SME PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Yessy Aktaina menegaskan, UMKM semakin memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, karenanya perlu untuk terus didorong agar bisa go internasional atau ekspor.

Baca juga : REMI Malang Raya Deklarasi Dukung Gus Muhaimin Presiden RI 2024

Ia menyebut, membuat UMKM naik kelas, merupakan focus BNI saat ini. Yessy menuturkan, ada tiga Pilar Strategi Pemberdayaan UMKM BNI. Yakni, BNI mendorong pelaku UMKM untuk Go Ekspor.

BNI fokus untuk meningkatkan bisnis Mitra BNI melalui value chain berbasis digital. Dan BNI fokus untuk pengembangkan ekosistem unggulan berbasis digital.

“Untuk ekspor BNI telah menyiapkan skema pembiayaan BNI untuk Produksi UMKM Naik Kelas antara lain Fast Trex & BWU Fast Trex (Fasilitas Transaksi Ekspor), untuk Nasabah Baru ataupun Existing berorientasi ekspor,” ujar Yessy.

Ia mengungkapkan, dalam membantu UMKM go global, BNI telah menghadirkan Xpora, merupakan One Stop Solution Hub yang memberikan layanan bagi pelaku UMKM Indonesia agar dapat Go Productive, Go Digital, & Go Global serta menjadi pusat layanan bagi para pengusaha diaspora Indonesia yang berada di luar negeri.

Ditambahkan, hinga saat ini Xpora Physical Hub tersedia di 7 Kota antara lain, Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Denpasar, Makasar dan Medan.

Baca juga : LPEI Pamerkan 16 UKM Berorientasi Ekspor Di Presidensi G20

Selain itu BNI juga telah menyiapkan Skema Reguler Pembiayaan kepada UMKM. Di antaranya, pendanaan UMK, Kredit Usaha Rakyat (KUR), BNI Wirausaha (BWU), dan Kredit Usaha Kecil dan Mengah.

Support UMKM

Ketua Umum INTANI (Insan Tani dan Nelayan Indonesia) yang juga Asisten Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres), Guntur Subagja menambahkan, pentingnya kerja sama dan kolaborasi semua pihak yang peduli akan kemajuan UMKM.

Sementara Managing Director Export Hub, Amalia Prabowo menyoroti pentingnya SDM e-commerce expert atau pakar e-commerce. Menurutnya, Indonesia membutuhkan banyak pakar e-commerce agar dapat mendorong UMKM masuk pasar ekspor.

“Kita perlu e-commerce exper sebanyak-banyaknya untuk membantu UMKM itu eksis di semua platform. Singapura itu tidak punya UMKM, mereka hanya membeli barang dari UMKM kita, tapi mereka punya banyak e-commerce expert dari kita,” jelasnya.

Baca juga : Menko Airlangga: Success Story Kartu Prakerja Akan Dibawa Ke Presidensi G20

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Eddy Satriya menuturkan, dalam membantu UMKM, tahun 2021 pemerintah melalui program PEN telah memberikan dukungan terhadap UMKM dengan alokasi anggaran sebesar Rp 96,21 triliun dan terrealisasi sebesar Rp 83,19 triliun.

"Sementara untuk tahun 2022 ini, pemerintah telah mengalokasikan dana PEN sebesar Rp 451,64 triliun dimana Rp 174,87 triliun dialokasikan untuk penguatan pemulihan ekonomi," jelas Eddy.

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya berharap UMKM bisa lebih berperan dalam tender pengadaan barang di pemerintahan.

Pihaknya mengusulkan sebanyak 1 juta produk UMKM diusulkan masuk dalam e-katalog pengadaan barang pemerintah.

“Saat ini sudah terdaptar 150.339 produk, kita targetkan hingga maret ada 200 ribu dan akhir tahun 2 juta produk," ujar Azwar. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.