Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harga Energi Melejit Akibat Invasi Rusia Ke Ukraina

Pertamina Komit Jaga Pasokan BBM Dan Gas

Rabu, 2 Maret 2022 09:00 WIB
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman. (Foto: Istimewa).
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan bahan bakar minyak dan gas (migas). PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk menjaga stabilitas pasokannya ke seluruh pelosok negeri, kendati harga komoditas itu terus melambung.

Pertamina mengaku saat ini terus memantau perkembangan harga migas dunia yang naik tajam. Pada Jumat (25/2), tren harga minyak mentah telah menembus 100 dolar AS (Rp 1.433.456) per barel. Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh pulihnya demand energi secara global, sekaligus terdampak dari meningkatnya ketegangan politik di Eropa Timur antara Rusia-Ukraina. “Pertamina terus memonitor kondisi energi global yang berpengaruh pada bisnis perusahaan agar dapat memastikan ketahanan energi nasional tetap terjamin.

Baca juga : Cari Bantuan Lawan Rusia, Presiden Ukraina Ngelamar Jadi Anggota UE

Termasuk suplai BBM (Bahan Bakar Minyak) dan LPG (Liquefied Petroleum Gas),” terang Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin. Fajriyah menegaskan, Pertamina konsisten mempertahankan kinerja operasional hulu sampai hilir, untuk meningkatkan ketahanan energi dan menjaga stabilitas suplai untuk kebutuhan konsumsi nasional.

Diterangkannya, saat ini Pertamina memiliki sumber pasokan minyak mentah, produk BBM dan LPG yang bervariasi, baik dari dalam negeri maupun dari banyak negara lainnya sehingga pihaknya memiliki fleksibilitas suplai. “Sebagian minyak mentah kebutuhan dalam negeri diproduksi melalui portofolio Pertamina.

Baca juga : Imbas Invasi Rusia Ke Ukraina, Harga Pupuk Dan Gandum Berpotensi Naik

Yaitu Subholding Upstream, dan juga disuplai oleh produksi KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) di Indonesia,” terang Fajriyah. Sedangkan mekanisme pengadaan dilakukan berbasis longterm serta penyesuaian dengan short-term. Baik untuk minyak mentah maupun produk BBM dan LPG, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan perencanaan yang matang.

Ia menambahkan, di samping memastikan kinerja penugasan untuk mendistribusikan energi ke seluruh Indonesia, Pertamina mengantisipasi dinamika global market saat ini. Keduanya tentu berpotensi memberikan tekanan pada kinerja keuangan perusahaan dari sektor hilir.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.