Dark/Light Mode

Harga Kedelai Masih Mahal, Susah Dapat Untung

Usaha Perajin Tahu Tempe Jalan Cuma Untuk Bertahan

Jumat, 25 Februari 2022 09:00 WIB
Pekerja saat membenahi peralatan untuk produksi tempe dan tahu yang tidak produksi di Industri Rumahan perajin tahu tempe Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Senin (21/2/2022). (Foto: RANDY TRI KURNIAWAN/RM).
Pekerja saat membenahi peralatan untuk produksi tempe dan tahu yang tidak produksi di Industri Rumahan perajin tahu tempe Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Senin (21/2/2022). (Foto: RANDY TRI KURNIAWAN/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Para perajin tahu tempe di Jakarta mengakhiri aksi mogok dan kembali berproduksi. Karena harga kedelai masih mahal, mereka memutuskan menaikkan harga tahu dan tempe.

Sekretaris Jenderal Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta Edy Kuswanto mengatakan, para perajin tahu tempe kewalahan dengan harga kedelai yang terus naik. “Usaha terus jalan hanya untuk bertahan, karena susah mendapat untung.

Para perajin tahu tempe berharap, Pemerintah bisa menstabilkan harga dan memberi subsidi,” harap Edy di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Rabu (24/2). Menurut Edy, selain menggelar mogok produksi selama 3 hari, mereka juga mendatangi Gedung DPRD DKI Jakarta untuk menyampaikan tuntutan. “Perajin tahu tempe tidak tahan lagi harga kedelai naik terus.

Apalagi usaha mereka itu sudah digeluti bertahun-tahun,” curhatnya. Edy menyebut, harga kedelai selalu naik setiap tahun. Kenaikannya berkisar Rp 100 per kilogram hingga Rp 200 per kilogram. Bahkan, harga kedelai pada Oktober-November 2021 antara Rp 8.500 hingga Rp 9.000 per kilogram.

Baca juga : Harga Kedelai Naik, Syarief Dorong Kebijakan Kemandirian Pangan

Nah, Februari 2022, harganya melonjak menjadi Rp 11.300-Rp 11.500 per kilogram. Apalagi kebutuhan kedelai di Indonesia bergantung pada impor dari Amerika Serikat, Argentina dan Brazil. Sementara, tidak ada kedelai lokal.

Puskopti, lanjut Edy, berharap Pemerintah dapat memberikan solusi guna menstabilkan harga kedelai yang terus melonjak. Salah satunya dengan memberikan subsidi bahan baku kedelai. “Untuk jangka panjang, kami minta tugas tata kelola niaga kedelai impor ini ditangani Bulog, bukan swasta.

Soalnya, sejak 1998 ditangani swasta, jadinya kenaikan harga terus berulang,” usulnya. Sekadar informasi, para perajin tempe dan tahu kembali beroperasi dan menaikkan harga per kemarin. “Ada kenaikan sedikit,” ucap Edy.

Harga tempe yang biasa sepotong Rp 5 ribu menjadi Rp 6 ribu. Yang Rp 7 ribu menjadi Rp 8 ribu. Sedangkan untuk harga tahu, naik dari Rp 16 ribu per papan menjadi Rp 18 ribu per papan.

Baca juga : Lawan Politisasi Agama Dengan Perkuat Jalinan Ulama Dan Umara

Lapor Jokowi

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berjanji akan menyampaikan keluh kesah Puskopti terhadap harga kedelai yang meroket kepada Presiden Jokowi. “Kalau saya dipanggil Presiden, saya akan ngomong. Seluruh daerah kena masalah tempe, apalagi makanan dasar sekali.

Tempe digoreng kering dikasih sambel dikasih nasi putih, enak. Kami tampung keluh kesah Bapak,” ujarnya. Prasetyo juga berjanji akan menghubungi Kepala Badan Pangan Nasional yang baru dilantik, Arief Prasetyo Adi, untuk meneruskan keluhan dari Puskopti.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengaku, pihaknya akan menindaklanjuti keluhan tersebut ke DPR dan Pemerintah Pusat. Adapun langkah yang akan ditempuh, antara lain mendorong stabilitas harga dan adanya subsidi kedelai untuk membuat harga jadi stabil. “Supaya mereka tetap bertahan berjualan dan mendapatkan keuntungan, meski tidak terlalu banyak,” ujar Gembong.

Baca juga : Stop Produksi, Perajin Tahu Dan Tempe Merana

Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, DPRD dalam waktu dekat akan memanggil BUMD Bidang Ketahanan Pangan. “Kami akan ajak koordinasi untuk menjaga stabilitas harga di Jakarta,” ucapnya. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi berjanji akan segera mengatur batas wajar harga tahu dan tempe.

Untuk saat ini, harga tahu tempe masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Saat ini, harga kedelai ada di level 15,68 dolar AS per bushel. Di dalam negeri, harga kedelai saat ini sekitar Rp 11.500 per kg.

Sedangkan pada Mei tahun lalu harganya sempat mencapai Rp 12.000. “Yang kami kerjakan adalah menjembatani antara perajin dan penjual tahu tempe di pasar dengan menentukan harga acuan. Mudah-mudahan kebuntuan masalah ini bisa diselesaikan,” harap Lutfi. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.