Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sukses Transformasi Digital, BRI Raih Pertumbuhan Jumlah Dan Nilai Transaksi

Rabu, 16 Maret 2022 11:35 WIB
Gedung BRI. (Dok. BRI)
Gedung BRI. (Dok. BRI)

 Sebelumnya 
Sepanjang 2021, nilai transaksi di Agen BRILink tumbuh 35,6 persen menjadi Rp 1.143 triliun dari Rp 843 triliun pada tahun sebelumnya.

Selain itu, laku pandai BRI tersebut berhasil menghimpun dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) sebesar Rp 18,2 triliun atau meningkat 37,4 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan fee based income yang diperoleh BRI dari agen-agen itu mencapai Rp 1,34 triliun.

"Pencapaian tersebut diperoleh dari sekitar 928 juta transaksi, meningkat sekitar 27,5 persen dari tahun 2020 yang sebanyak 728 juta transaksi," kata Arga.

Wujud transformasi digital BRI lainnya, yakni aplikasi BRIAPI yang memungkinkan terintegrasi dengan aplikasi pihak ketiga. BRIAPI terintegrasi dengan lebih dari 475 partner, serta volume penjualannya sebesar Rp 182,78 triliun pada 2021 atau meningkat 229,8 persen year-on-year (yoy). 

Baca juga : Potensi Ekonomi Digital Perlu Ditopang Kualitas Jaringan Dan Keamanan Data

Jumlah transaksi yang dibukukan mencapai 235,1 juta atau meningkat 127,5 persen yoy. BRI mengaku terus berkomitmen membuat solusi digital yang relevan untuk ekosistem atau nasabah secara individu.

"Diharapkan, hal ini dapat memperkuat perekonomian nasional dari sektor finansial dan perbankan,” lanjutnya.

Visi perseroan tersebut juga sejalan dengan fokus Presidensi G20 tahun ini, yang ingin meningkatkan inklusi keuangan. Keberhasilan BRI pun tak terlepas dari peran Digital Advisors (penyuluh digital) yang bertugas meningkatkan kecerdasan digital pelanggan.

Keberhasilan Phygital Terkait pencapaian BRI tersebut, Pengamat Ekonomi Perbankan dari Binus University Doddy Ariefianto menjelaskan, keberhasilan transformasi digital BRI dapat disebut dengan istilah phygital, yaitu physical and digital.

Baca juga : Prabowo Dinilai Pantas Gantikan Presiden Jokowi

Phygital merupakan paduan keunggulan layanan fisik secara langsung dan digital. Adapun strategi BRI mengkombinasikan layanan physical and digital dengan sebutan Hybrid Bank.

Dikatakan Doddy, strategi memang perlu gradual atau bertahap, ada fisik dan digital. Untuk cost-nya, layanan digital tersebut tidak murah investasinya, terutama pada penyediaan server, security-nya, dan enkripsinya.

"Namun, di masa pandemi seperti saat ini orang menghindari kerumunan, akhirnya datang langsung ke cabang sudah tidak begitu digemari,” ujarnya dalam keterangan, Selasa (15/3).

Doddy juga menilai, BRI memiliki posisi bisnis yang bagus yang tidak dimiliki semua bank. Terbukti, BRI menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki jaringan paling luas hingga ke pelosok Tanah Air.

Baca juga : Potensi Ekonomi Digital Yang Menggirukan Perlu Dukungan Keamanan Data

“BRI harus konsisten memanfaatkan potensi tersebut,” ucapnya. Ketika pandemi berakhir, masyarakat akan tetap mengacu pada layanan digital yang lebih memudahkan transaksi.

"Dengan begitu rasanya BRI akan mampu menjadikan digitalisasi sebagai pemacu pertumbuhan kinerja yang konsisten dan berkelanjutan," yakin Doddy. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.