Dark/Light Mode

Diluncurkan Di Rakernas Perbarindo, BPR-BPRS Go Digital

Rabu, 30 Maret 2022 10:54 WIB
Rakernas Perbarindo 2022. (Foto: Dok. Perbarindo)
Rakernas Perbarindo 2022. (Foto: Dok. Perbarindo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakornas) 2022. Rakernas yang digelar secara hybrid ini diikuti hampir seluruh pelaku industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang ada di Indonesia. Peserta yang hadir secara langsung adalah para pengurus DPP dan DPD Perbarindo seluruh Indonesia. Sedangkan melalui aplikasi zoom adalah para pengurus BPR-BPRS Anggota Perbarindo.

Peserta sangat antusias mengikuti acara Rakernas Perbarindo yang disertain dengan peluncuran BPR e-cash dan BPR Digi. Selain itu, dalam acara ini juga dilakukan penandatangan perjanjian kerja sama dan nota kesepahaman antara Perbarindo dengan berbagai pihak untuk melakukan sinergi, kolaborasi, dan kerja sama guna memperkuat serta meningkatkan daya saing industri BPR-BPRS di Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto menyampaikan, selama pandemi, kinerja industri BPR-BPRS tetap tumbuh positif walaupun melambat. Seperti terlihat pada indikator kinerja pada tahun 2021. Aset industri BPR tumbuh sebesar 8,62 persen dan BPRS tumbuh 14,16 persen. Sedangkan kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 5,24 persen untuk BPR dan 12,20 persen untuk BPRS.

Lalu, dana pihak ketiga dalam bentuk tabungan tumbuh 9,47 persen untuk BPR dan 15,60 persen untuk BPRS. Sementara, deposito tumbuh sebesar 10,56 persen untuk BPR dan 19,34 persen untuk BPRS. BPR-BPRS tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, meskipun dalam masa pandemi Covid-19.

Baca juga : Diangkat Jadi Waketum Perindo, Ini Tugas Ferry Kurnia

“Kami tetap hadir di tengah masyarakat, membantu masyarakat yang terdampak dengan program restrukturisasi, terus melakukan pendampingan, edukasi serta literasi keuangan kepada masyarakat dan pelaku UMKM,” ujarnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Rabu (30/3).

Industri BPR-BPRS saat ini memang menghadapi tantangan yang tidak mudah. Kondisi pandemi Covid-19 yang belum diketahui sampai kapan akan berakhir, tentu akan terus membayangi pertumbuhan kinerja BPR-BPRS. Selain itu, perkembangan bisnis yang dinamis mendorong berbagai pelaku lembaga jasa keuangan, baik bank maupun non bank, sangat ekspansif dalam menyasar yang selama ini menjadi pangsa pasar BPR-BPRS.

"Kondisi ini tentunya mendorong terjadinya persaingan usaha yang semakin kompetitif antara BPR-BPRS dengan pelaku usaha jasa keuangan. Pada sisi lain, pandemi Covid-19 elah mendorong naiknya preferensi masyarakat menggunakan transaksi yang berbasis digital baik untuk layanan perbankan maupun untuk berbelanja melalui aplikasi dan e-commerce," tambahnya.

Untuk menjawab hal tersebut, Perbarindo bersama dengan PT Finnet Indonesia telah merampung produk co-branding dengan nama Finpay Money-BPR e-cash. Produk ini merupakan uang elektronik yang akan menghadirkan kemudahan transaksi untuk pembelian dan pembayaran beragam kebutuhan serta dilengkapi dengan QRIS.

Baca juga : UD Trucks Luncurkan Quester Euro5 Terbaru di Indonesia

Selain layanan tersebut, tambah Joko, Perbarindo dengan Telkom Sigma telah mengembangkan produk BPR Digi, untuk menjawab kebutuhan masyakarat akan pelayanan transaksi yang mudah, cepat, sederhana, dan aman. BPR Digi merupakan produk layanan digital berbasis rekening (number of account) yang memberikan kemudahan akses informasi dan berbagai layanan transaksi kepada nasabah BPR, cukup menggunakan telepon seluler dan koneksi internet tanpa harus datang ke kantor BPR.

Sinergi lain juga terus dilakukan. Seperti, kerja sama dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dalam optimalisasi layanan perbankan kepada masyarakat. Kerja sama dengan Pefindo Biro Kredit untuk layanan pemanfaatan data informasi perkreditan bagi anggota Perbarindo. Kerja sama dengan Unversitas Gunadarma dalam peningkatan peran dan fungsi Perbarindo dan Universitas Gunadarma dalam pengembangan lembaga Keuangan mikro di Indonesia. Terakhir, kerja sama dengan Program Diploma Keuangan dan Perbankan Indonesia (Prodikpi) untuk mendukung pengembangan SDM BPR-BPRS melalui penyediaan modul, narasumber dan fasilitasi magang.

“Untuk itu, pilihan kami dalam merespons tantangan akan disrupsi teknologi dan perubahan preferensi masyarakat adalah melakukan strategic partnership dan kolaborasi. Tentunya dengan model bisnis yang saling melengkapi, menguntungkan  dan mendorong tumbuh bersama. Sehingga dampak akhirnya, masyarakat yang dilayani lebih mudah, cepat dan aman," ucal Joko.

Dalam kesempatan itu, Joko juga menyampaikan tiga harapan. Pertama, dari sisi regulator diharapkan terus memberikan dukungan kepada industri BPR-BPRS melalui pengaturan yang dinamis, adaptif, dan memberikan ruang serta kesempatan bagi BPR-BPRS untuk tumbuh sesuai dengan karakteristiknya.

Baca juga : Tak Perlu Gembar-Gembor, Tangkap Saja Mafia Migor

Kedua, BPR-BPRS siap bersinergi dengan Pemerintah, untuk menjadi garda terdepan dalam menyukseskan program-program penyaluran bantuan pemerintah kepada masyarakat. Ketiga, kepada para mitra Perbarindo, terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi, sehingga mampu membuat industri BPR-BPRS yang berdaya saing, maju, unggul, dan terpercaya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.