Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pede Perusahaan Pelat Merah Makin Sehat

2024, Pemerintah Stop Suntik PMN Ke BUMN...

Jumat, 1 April 2022 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA FOTO).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA FOTO).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mematok mulai tahun 2024, tak akan lagi memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke perusahaan pelat merah. Sebab, diyakini kinerja keuangan BUMN sudah makin sehat.

Target tersebut seiring dengan deviden BUMN yang diproyeksi terus meningkat di tahun 2024. Diungkapkan Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury, deviden BUMN pada 2024 diproyeksi mencapai Rp 56 triliun.

“Salah satunya karena ini (deviden meningkat). Sehingga BUMN tak akan lagi mengandalkan PMN,” kata Pahala dalam rapat kerja bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Rabu (23/3).

Baca juga : Satu Rumah Dijatah 90 Juta, Ampun Deh...

Kendati begitu, lanjut Pahala, BUMN harus memaksimalkan kontribusinya baik melalui setoran deviden, pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Untuk tahun ini, deviden BUMN diprediksi mencapai Rp 34 triliun. Dan, naik menjadi Rp 43 triliun di 2023. Lalu, diharapkan naik menjadi Rp 56 triliun pada tahun 2024.

Pahala mencatat, selama 10 tahun terakhir kontribusi perusahaan pelat merah mencapai Rp 3.300 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas deviden, pajak, dan PNBP.

Baca juga : Zulhas Unjuk Kesetiaan

“Ini mesti direfleksikan neraca keuangan. Kami melihat 10 tahun terakhir BUMN berkontribusi sepertiga ekonomi Indonesia. Bukan hanya dari sisi pajak dan deviden, tapi juga dari PNBP yang dihasilkan 10 tahun terakhir mencapai Rp 3.300 triliun,” rinci Pahala.

Terpisah, Menteri BUMNErick Thohir mengusulkan pemberian PMN untuk 12 perseroan pada tahun ini sebesar Rp 72,44 triliun. Dana segar tersebut akan difokuskan untuk program restrukturisasi, penugasan dan pengembangan bisnis perusahaan.

Hingga kini sudah ada lima BUMN yang disetujui Kementerian Keuangan untuk dapat PMN. Kelima perseroan tersebut adalah Hutama Karya Rp 23 triliun, Waskita Karya Rp 3 triliun, PLN Rp 3 triliun, Perumnas Rp 1,57 triliun dan Adhi Karya Rp 2 triliun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.