Dark/Light Mode

Pede Perusahaan Pelat Merah Makin Sehat

2024, Pemerintah Stop Suntik PMN Ke BUMN...

Jumat, 1 April 2022 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA FOTO).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA FOTO).

 Sebelumnya 
Erick juga mengajukan PMN Non Tunai kepada Komisi VI DPR beberapa waktu lalu. Yakni sebesar Rp 2,6 triliun untuk klaster pangan. Dan sebesar Rp 809 miliar buat klaster industri pertahanan.

Menurut dia, PMN merupakan salah satu instrumen yang dibutuhkan BUMN dalam menjalankan penugasan Pemerintah. “Nilai PMN yang diberikan jauh lebih kecil dibanding sumbangan BUMN kepada negara,” tuturnya.

Alternatif Pendanaan

Baca juga : Satu Rumah Dijatah 90 Juta, Ampun Deh...

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyebutkan, dana PMN diterima pihaknya rencananya akan digunakan untuk menyelesaikan ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 111,6 kilometer (km) dan Tol Ciawi-Sukabumi dengan panjang ruas 53,6 km.

Sebelumnya, pada 2021, Waskita juga menerima dana PMN senilai Rp 7,9 triliun melalui aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue senilai Rp 7,9 triliun.

Sejauh ini, tambah Destiawan, perseroan tak hanya mengandalkan PMN. Sebab, Waskita Karya meraih pendanaan dari pasar modal dengan menerbitkan instrumen surat utang.

Baca juga : Zulhas Unjuk Kesetiaan

Dia membeberkan, perusahaan sedang merancang penerbitan obligasi dan sukuk pada tahun ini. Rencana ini bagian dari program penyehatan keuangan perusahaan.

“Kami dalam proses menerbitkan obligasi dan sukuk dengan nilai Rp 3,8 triliun,” jelas Destiawan dalam keterangannya.

Menyoal ini, Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, selain menerima PMN, BUMN juga menerima dana talangan, serta insentif perpajakan dari Pemerintah. Dan itu masih berjalan sampai tahun ini.

Baca juga : Jangan Bikin Rakyat Tambah Bingung Deh

“Jika ada wacana menyetop PMN ke BUMN, itu artinya beberapa perusahaan pelat merah sudah bisa menghasilkan profit. Salah satunya juga karena pemulihan ekonomi,” katanya saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.