Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dukung Pelabuhan Hijau, IPC Eco Port Terapkan Shore Power Di Pelabuhan Tanjung Priok
Jumat, 1 April 2022 21:01 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo (Perseroan) atau Indonesia Port Corporation (IPC), PT Energi Pelabuhan Indonesia (IPC Eco Power) tengah mendorong pelabuhan hijau (green port) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, melalui penerapan Shore to Ship Power Connection.
Direktur Utama IPC Eco Power, Imanuddin mengatakan, Shore Power Connection merupakan penyediaan tenaga listrik dari pelabuhan ke kapal di dermaga, dimana mesin utama dan mesin bantunya dimatikan.
Hal ini diharapkan menjadi salah satu terobosan untuk menanggulangi isu-isu lingkungan yang menjadi fokus G20, khususnya yang berkaitan dengan perubahan iklim dan energi global.
"Pelabuhan Tanjung Priok ini dapat mewujudkan Green Port & Smart Port dan menjadi Pilot Project yang nantinya dapat diterapkan di seluruh pelabuhan lain di Indonesia," ujarnya, dalam acara Forum Ecoport bertajuk “Towards Green Port of Tanjung Priok by Shore to Ship Power Connection, di Jakarta, Rabu (30/3).
Baca juga : Perpusnas Dukung Peningkatan Literasi Perempuan Dan Anak
Menurutnya, Shore Power dapat menghemat konsumsi bahan bakar, yang seharusnya digunakan untuk daya kapal saat di pelabuhan.
Hal ini juga dapat mengurangi polusi udara di pelabuhan, akibat konsumsi bahan bakar dari permesinan bantu kapal. Saat ini, pihaknya telah melakukan pelayanan Shore Power Connection di Pelabuhan Tanjung Priok dengan dua unit Frequency Converter berkapasitas terpasang masing-masing 500 kilovolt ampere (kVA) di Kade 208 sd 211.
"Sekarang ini sudah dimanfaatkan oleh Pelayaran Meratus, lima kapalnya telah siap untuk menerima sumber listrik dari darat," ujarnya.
Selain itu, penggunaan Shore to Ship Power Conection juga memberikan benefit bagi perusahaan pelayaran, yaitu penghematan biaya antara 15-30 persen dibandingkan penggunaan bahan bakar fosil.
Baca juga : Dukung UMKM, Pulau Intan Lestari Resmikan Offline Store Pertama di Jakarta
Untuk terus mewujudkan green port tersebut, pihaknya sudah menyusun peta jalan (roadmap) pelabuhan hijau selama dua hingga tiga tahun mendatang. Termasuk, mempersiapkan investasi untuk transisi menuju pelabuhan hijau. Hanya saja, nilai investasinya menyesuaikan luasan dermaga dan lokasi pelabuhan serta model unitnya.
"Investasinya beda-beda, ada yang 300.000 dolar Amerika Serikat ada juga yang mencapai 1,2 juta dolar AS bahkan hingga 4 juta dolar AS," sebutnya.
Rencananya, kata dia, transisi menuju green port ini akan dimulai dari share power ke kapal peti kemas domestik, dilanjutkan kapal peti kemas internasional, lalu kendaraan terminal utama berjalan dengan paralel.
Pada tahap terakhir, sambung dia, akan digunakan multipurpose. Karenanya, kebutuhan untuk menjadi pelabuhan hijau menyeluruh di Tanjung Priok, di perkirakan membutuhkan sebanyak 19 sampai 20 unit Shore Power Connection.
Baca juga : Dukung Ekonomi Hijau, Teknologi Kehutanan 4.0 Bisa Diterapkan Di IKN Nusantara
Ke depan, penerapan ini tidak hanya di Tanjung Priok, tetapi juga harus dimulai di pelabuhan lain seperti Belawan yang juga merencanakan pembangunan satu atau dua unit Shore Power Connection.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya