Dark/Light Mode

Gandeng BMKG

Angkasa Pura I Gelar Simulasi Bencana Gempa Dan Tsunami Di Bandara YIA

Sabtu, 2 April 2022 12:20 WIB
Simulasi bencana di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA)
Simulasi bencana di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura I bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menggelar simulasi bencana gempa bumi dan tsunami di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

Simulasi ini untuk memperkuat sistem mitigasi, melihat potensi, serta kesiapan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) sebagai area evakuasi bagi keselamatan pengguna jasa dan masyarakat Kulon Progo.

Edukasi terhadap sistem mitigasi dan simulasi bencana ini melibatkan seluruh komunitas bandara seperti maskapai, ground handling, AirNav Indonesia, BPBD DIY, Basarnas, serta perwakilan masyarakat dari Kelurahan Glagah dan Palihan, Kulon Progo.

Simulasi ini dilakukan dengan skenario terburuk yaitu Gempa Bumi Megathrust M 8,8 dengan ketinggian tsunami lebih dari 3 meter.

Baca juga : Angkasa Pura Properti Resmikan Mini Golf Dan Cafe Di Bandara Adisutjipto

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Pelaksanaan simulasi gempa dan tsunami bersama BMKG Yogyakarta ini merupakan langkah yang tepat untuk bersama-sama meningkatkan kesiapsiagaan YIA dengan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi potensi bencana.

"Kami sangat mengapresiasi sinergi dan kolaborasi seluruh pihak yang terlibat termasuk bagi warga Kulon Progo dan berharap kegiatan simulasi ini dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menerangkan bahwa potensi gempa bumi megathrust di Samudra Hindia Selatan (Jawa Tengah dan Yogyakarta) dapat memicu potensi tsunami di kawasan YIA.

“Namun, dengan kesiapan mitigasi YIA, simulasi, dan edukasi yang dilakukan berkala secara terus menerus akan mampu meminimalisir dampak dari bencana yang timbul, hingga zero victim. BMKG dan Angkasa Pura I telah berkolaborasi menempatkan early warning system di bandara sebagai deteksi dini bencana,” terangnya.

Baca juga : Usai Dilantik KONI, PB PRUI Gelar Asia Seven Trophies Di Jakarta

Daryono mengatakan, dengan sistem mitigasi yang mumpuni serta kecepatan dan kecermatan dari para personel akan mampu mengelola krisis dengan baik. Sebagai contoh Bandara Internasional Sendai di Jepang mampu mengupayakan zero victim karena kesiapan mitigasi yang tepat dan respon cepat.

"Kami yakin YIA mampu menjadi bandara percontohan sebagai bandara tangguh gempa bumi dan tsunami, terlebih lagi bandara YIA juga telah mengaktifkan Airport Operation Control Center (AOCC),” imbuh Daryono.

Angkasa Pura I

YIA dibangun dengan kesiapan mitigasi bencana seperti likuifaksi, gempa bumi, tsunami, banjir, dan abu vulkanik.

Secara infrastruktur, YIA dirancang dan dibangun dengan ketahanan terhadap gempa 8,8 Magnitudo, dengan pusat gempa 400 meter dari bibir pantai. Dan pondasi bangunan terminal menggunakan bored pile dengan kedalaman 26 meter.

Baca juga : Angkasa Pura I Raih Penghargaan Di PR Indonesia Award 2022

Bangunan Gedung Terminal YIA adalah struktur bangunan skala mega pertama di Indonesia yang dirancang khusus untuk menghadapi guncangan akibat gempa besar 8.8 magnitudo di pertemuan lempeng Australia dan lempeng Asia, dengan jarak yang relatif dekat dan juga menghadapi bahaya susulan berupa tsunami.

Bangunan terminal juga dirancang dengan kekuatan yang dilebihkan agar tetap dapat difungsikan dengan baik setelah terjadi gempa, bahkan, gedung juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat evakuasi bencana tsunami sebagai bagian dari emergency preparedness.

Sebagai mitigasi bencana tsunami, YIA dirancang untuk menghadapi gempa dan tsunami dengan proyeksi ketinggian maksimum 12,8 MSL (Mean Sea Level).

Apabila terjadi tsunami, diproyeksikan akan membutuhkan waktu 35 menit untuk sampai ke Gedung Terminal.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.