Dark/Light Mode

Peringati Jumenengan Sri Sultan HB X

Keraton Yogyakarta Gelar Simposium Dan Pameran

Rabu, 9 Maret 2022 08:15 WIB
GKR Bendara, Penghageng Nityabudaya Keraton Yogyakarta membuka pameran yang digelar di Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta selama empat bulan ke depan, dimulai kemarin, Selasa (8/3). (Foto: Istimewa)
GKR Bendara, Penghageng Nityabudaya Keraton Yogyakarta membuka pameran yang digelar di Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta selama empat bulan ke depan, dimulai kemarin, Selasa (8/3). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Memperingati Jumenengan alias kenaikan tahta Sri Sultan HB X ke-33, Keraton Yogyakarta menggelar symposium Internasional dan Pameran dengan tema Jayapatra: Dedikasi Yogyakarta Bagi Bangsa. Pameran digelar di Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta selama empat bulan ke depan, dimulai kemarin, Selasa (8/3), yang bisa disaksikan secara hybird.

Pameran ini menghadirkan beragam arsip dan bukti sejarah peran Keraton Yogyakarta dan masyarakat dalam dinamika politik nasional. Di antaranya, dari kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Amanat 5 September 1945, pemindahan ibu kota negara ke Yogyakarta, Agresi Militer Belanda II, Serangan Umum 1 Maret 1949, dan kelahiran Republik Indonesia Serikat.

Andil keraton dan masyarakat Yogyakarta dalam dinamika politik nasional cukup berpengaruh. Dedikasi Yogyakarta kepada nasional rupanya tidak dapat diukur dari Amanat 5 September 1945, tetapi peran-peran vital telah diwujudkan dalam berbagai hal.

Contohnya di bidang pendidikan, Keraton Yogyakarta merintis pendidikan berbasis budaya melalui sekolah tamanan, kemudian berkembang menjadi sekolah-sekolah ala Barat. Puncaknya, kehadiran 71 sekolah partikelir pada pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII menjadi bukti perhatian sultan atas pendidikan.

Baca juga : Pegadaian Kanwil IX Jakarta Bantu Korban Banjir di Serang

Sekolah-sekolah tersebut selanjutnya berkembang menjadi Hollandsch Inlandsche School dan mengakomodasi kebutuhan pendidikan di Yogyakarta.

Estafet perjuangan di bidang pendidikan diteruskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan mengizinkan kawasan keraton sebagai ruang belajar Universitas Gadjah Mada (UGM).

Secara pribadi, Sri Sultan juga terlibat langsung dalam upaya mempertahankan kemerdekaan. Peran sultan dalam politik praktis menjadi catatan sejarah penting dari Yogyakarta untuk bangsa.

"Perjuangan ini dilanjutkan pula oleh Sri Sultan Hamengku Buwono ka 10 dalam mempertahankan kedaulatan republik melalui praktik-praktik budaya dan reformasi di Yogyakarta. Potret pisowanan ageng pada tahun 1998 menjadi fakta atas peran sultan dalam menjaga keutuhan Republik Indonesia," ujar GKR Mangkubumi.

Baca juga : LPPM Universitas Nasional Gelar Webinar Inovasi dan Paten

Jayapatra berarti perjanjian kemenangan, yang mengacu pada perjuangan menempuh kemerdekaan dipenuhi dengan berbagai perjanjian hingga memenangkan sebuah kebebasan.

Payung tema ini hadir sebagai upaya menarik kembali sejarah panjang Yogyakarta sebagai kota kerajaan yang memiliki pengaruh besar atas kelahiran republik.

Peran-peran di bidang pendidikan, sosial, politik, ekonomi, hingga kebudayaan selanjutnya diterjemahkan dalam masing-masing tema simposium, sekaligus sudut-sudut ruang pamer.

Agenda ini menjadi momentum untuk kembali merefleksikan diri atas perjuangan panjang dalam merebut kemerdekaan, sekaligus mengejawantahkan berbagai praktik dalam menjaga kemerdekaan.

Baca juga : Perkuat Supervisi Penegakan Hukum, Ketua KPK Temui Kapolda Dan Kajati Banten

"Harapannya pameran ini hadir sebagai upaya keraton dalam mengilhami generasi muda agar melek sejarah tentang Yogyakarta dan perannya atas kelahiran republik," tutur GKR Bendara.

Penghageng Nityabudaya, divisi keraton yang berwenang atas museum dan kearsipan dalam pembukaan pameran tersebut. "Beragam bukti sejarah yang dipamerkan kali ini kami bawakan agar masyarakat tahu mengapa Yogyakarta menjadi daerah istimewa," imbuhnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.