Dark/Light Mode

Banjir Produk Impor, UMKM Dan IKM Butuh Bantuan Pemerintah

Sabtu, 9 April 2022 16:48 WIB
Ilustrasi tas buatan IKM. (Foto: ist)
Ilustrasi tas buatan IKM. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat ekonomi, Mirah Kusumaningrum mengajak, masyarakat untuk lebih mencintai produk dalam negeri dengan memilih produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun Industri Kecil Menengah (IKM) di tengah banjirnya produk impor.

"Pemikiran bahwa sesuatu yang asing dan berbau luar negeri lebih unggul dari produk kita berdampak pada UMKM dan IKM," kata Mirah dalam keterangannya, Sabtu (9/4).

Menurut dia, selama ini para orang kaya dan pejabat di negeri ini lebih bangga menggunakan produk impor seperti Louis Vuitton, Gucci, Hermes dan lainnya. "Dalam imaji mereka produk-produk tersebut adalah produk dambaan dan kelas satu yang tidak mungkin bangsa kita ciptakan," tandasnya.

Baca juga : Gencar Belanja Produk Dalam Negeri, Kemenkop UKM Gelar Business Matching Tahap 2

Padahal, bukan tidak mungkin pabrikan merek-merek dunia yang terkenal memakai jasa kerajinan kulit dari Garut, Tasikmalaya, Cibaduyut dan Ciampea. Daerah itu memiliki sumber daya manusia yang terkenal dengan keahliannya dan murah tenaganya. 

Lalu, dia bercerita, pernah melihat pameran produk lokal di Semarang, Jawa Tengah. Dirinya tertarik untuk mencoba satu produk permen jahe bernama REED'S. Ternyata, 100 persen buatan Indonesia dan dikerjakan oleh tenaga terampil lulusan universitas lokal. 

"Sebagai penggemar permen berempah saya betul-betul terkejut dengan rasa dan tekstur permen jahe buatan mereka. Kalau boleh saya menilai, belum pernah saya takjub dengan paduan rasa yang sangat pas. Ini pastilah kualitas premium dunia," ujarnya.

Baca juga : Janisaa Pradja, Menikah Dengan Mike Di Landasan Helikopter

Menurut dia, pemikiran produk luar lebih bagus membuat produk UMKM dan IKM Tanah Air tidak bisa berkembang. Kondisi ini ditambah banjirnya produk China yang harganya sangat murah.

Dia meminta, pemerintah membantu UMKM dan IKM lokal agar bisa bersaing dengan produk impor. Salah satu yang bisa dilakukan adalah memberikan subsidi upah dan bantuan modal sampai pemasaran.

“Hal ini pernah dikemukakan Ketua DPR Puan Maharani pada acara pameran UMKM dan IKM di Bali. Besar harapan dengan bantuan tersebut UMKM Indonesia bisa bangkit kembali," tutur Mirah. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.