Dark/Light Mode

Ekonomi RI Masih Dalam Tren Pemulihan

LPS Ingatkan Perbankan Waspadai Kenaikan Inflasi

Kamis, 14 April 2022 07:30 WIB
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan 
(LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (tengah), berbincang dengan 
Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih (kanan), dan Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono, usai acara Silaturahmi LPS dengan Perbankan, di Jakarta, Selasa (12/4). LPS berharap perbankan bisa menghadapi tantangan eksternal akibat perang antara Rusia Vs Ukraina. (Foto: Istimewa).
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (tengah), berbincang dengan Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih (kanan), dan Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono, usai acara Silaturahmi LPS dengan Perbankan, di Jakarta, Selasa (12/4). LPS berharap perbankan bisa menghadapi tantangan eksternal akibat perang antara Rusia Vs Ukraina. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Sunarso mengamini, keyakinan ekonomi lebih baik tahun ini bisa terwujud. Dia yakin, tahun 2022 sudah memasuki momen percepatan pemulihan ekonomi.

“Kami juga mematok target pertumbuhan kredit tahun ini 9-11 persen. Ekonomi yang membaik, permintaan di berbagai sektor diperkirakan akan melesat,” katanya di acara yang sama.

Keyakinan mantan Bos Pegadaian ini tercermin dari penyaluran kredit BRI hingga akhir 2021, yang tercatat tumbuh 7,16 persen yoy (bank only). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional tahun 2021, yakni sebesar 5,24 persen.

Baca juga : LPS Ingatkan Perbankan Transparan Soal Produk Yang Dijualnya

Total kredit dan pembiayaan BRI secara konsolidasian juga mencapai Rp 1.042,87 triliun. Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan didukung oleh aspek likuiditas dan permodalan yang memadai.

Adapun likuiditas BRI yang memadai didukung raihan DPK perseroan secara konsolidasian, yang mencapai Rp 1.138,74 triliun pada akhir Desember 2021.

Terpisah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah melihat, masih tingginya likuiditas perbankan di tengah pandemi Covid-19, membuktikan kepercayaan masyarakat menyimpan uang di bank masih baik.

Baca juga : Libur Lebaran Dan Cuti Bersama, Puan Ingatkan Pemda Antisipasi Keramaian Di Tempat Wisata

“Ini artinya hampir tidak ada bank di Indonesia yang mengalami kesulitan likuiditas yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional,” kata Piter kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Di samping itu, integrasi otoritas baik moneter, pengawas perbankan, serta resolusi perbankan telah semakin baik serta lengkap dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

“Kemungkinan dalam terjadinya krisis yang mengganggu kepercayaan nasabah perbankan saat ini sangat kecil. Namun, memang ada baiknya semua pihak selalu waspada dan menjaga kepercayaan nasabah ini dengan sangat bijaksana,” ucap Piter.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.