Dark/Light Mode

Ekonomi RI Masih Dalam Tren Pemulihan

LPS Ingatkan Perbankan Waspadai Kenaikan Inflasi

Kamis, 14 April 2022 07:30 WIB
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan 
(LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (tengah), berbincang dengan 
Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih (kanan), dan Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono, usai acara Silaturahmi LPS dengan Perbankan, di Jakarta, Selasa (12/4). LPS berharap perbankan bisa menghadapi tantangan eksternal akibat perang antara Rusia Vs Ukraina. (Foto: Istimewa).
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (tengah), berbincang dengan Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih (kanan), dan Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono, usai acara Silaturahmi LPS dengan Perbankan, di Jakarta, Selasa (12/4). LPS berharap perbankan bisa menghadapi tantangan eksternal akibat perang antara Rusia Vs Ukraina. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
“Salah satunya terlihat dari penyaluran kredit perbankan yang sudah tumbuh positif. Per Februari 2022 kredit perbankan tumbuh sebesar 6,33 persen,” katanya.

Dia meyakini, ekonomi akan mampu untuk pulih lebih cepat lagi jika nanti PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarat) terus dilonggarkan. Ini seiring semakin terkendalinya penyebaran Covid-19 secara nasional, dan semakin meningkatnya coverage vaksinasi nasional.

Baca juga : LPS Ingatkan Perbankan Transparan Soal Produk Yang Dijualnya

“Tentunya hal ini dapat mendorong prospek pertumbuhan ekonomi nasional untuk bisa tumbuh lebih baik dari perkiraan semula. Di mana proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 bisa mencapai 4,8 sampai 5,5 persen,” sebut Purbaya.

LPS mencatat, hingga Februari 2022, ketahanan perbankan tetap terjaga. Di mana total aset perbankan tumbuh 10,3 persen atau sebesar Rp 10.062 triliun, kredit juga tumbuh 6,3 persen sebesar Rp 5.762 triliun, DPK (Dana Pihak Ketiga) naik 11,1 persen sebesar Rp 7.384 triliun.

Baca juga : Libur Lebaran Dan Cuti Bersama, Puan Ingatkan Pemda Antisipasi Keramaian Di Tempat Wisata

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank juga tumbuh 25,8 persen, rasio kredit macet (Non Performing Loan/ NPL) Gross turun menjadi 3,1 persen dari periode yang sama sebesar 3,2 persen di Februari 2021. Dan LDR (Loan To Deposit Ratio) turun di posisi 78 persen dari periode sebelumnya di level 81,5 persen pada Februari 2021.

Sementara dari sisi suku bunga penjaminan LPS terjadi penurunan. Juga suku bunga di pasar, baik suku bunga simpanan maupun suku bunga kredit, mengalami tren penurunan.

Baca juga : Kepolisian Yordania Sambut Kedatangan Perdana Suku Cadang Kendaraan Dari Indonesia

Tren penurunan TBP (Tingkat Bunga Penjaminan) LPS juga sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan Bank Sentral. Dalam kebijakannya, LPS terus bersinergi dengan Bank Sentral selaku otoritas kebijakan moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

“Kami akan terus mencermati respons suku bunga simpanan di industri perbankan. Dan melakukan evaluasi kebijakan Tingkat Bunga Penjaminan, untuk turut serta mendukung terciptanya stabilitas sistem keuangan,” pungkas alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.