Dark/Light Mode

Larang Ekspor Sawit dan Migor

Pak Jokowi, Ini Baru Top!

Sabtu, 23 April 2022 07:12 WIB
Larang Ekspor Sawit dan Migor Pak Jokowi, Ini Baru Top!

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi sudah banyak mengeluarkan jurus untuk mengatasi persoalan mahalnya minyak goreng alias migor. Namun, urusan migor tetap nggak kelar-kelar.

Kemarin, Jokowi keluarkan lagi jurus baru, yaitu melarang ekspor migor dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).

Jokowi berharap, keputusan ini bisa membuat migor di dalam negeri jadi melimpah, dan harganya kembali murah. Keputusan ini, mendapat acungan jempol dari masyarakat.

Nah, ini baru top, Pak! Persoalan migor mulai muncul sejak Agustus, tahun lalu.

Saat itu, harga migor yang biasa dibanderol Rp 14 ribu per liter perlahan merangkak naik hingga Rp24 ribu per liter. Pemerintah sebenarnya tak tinggal diam.

Setidaknya, sudah empat kebijakan yang dikeluarkan untuk mengendalikan harga migor.

Baca juga : Jelang Lebaran, ACE Kembali Ekspansi dan Buka Tiga Gerai Sekaligus di Indonesia

Pertama pemerintah meluncurkan migor kemasan sederhana Rp 14 ribu per liter. Namun, keputusan ini malah membuat migor yang melimpah menjadi langka. Di pasar tradisional, harganya pun masih melambung.

Setelah kebijakan itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan kewajiban bagi produsen memasok migor di dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) sebesar 20 persen dari total volume ekspor, dan menetapkan harga eceran tertinggi (HET)

Namun, kebijakan itu tak membuat harga migor turun. Pasokan memang melimpah, tapi harganya malah makin melangit.

Masih tak juga efektif, pemerintah akhirnya mencabut harga eceran tertinggi dan menyerahkan harganya ke mekanisme pasar. Namun hasilnya sama saja. 

Harga migor di pasaran masih melesat. Malah, belakangan diketahui kebijakan DMO itu dipermainkan oleh oknum pengusaha migor dan Dirjen Pedagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Kasus ini sekarang ditangani Kejaksaan Agung. Kesal dengan persoalan migor yang tak juga beres, Kamis (20/4) lalu, Jokowi mengumpulkan jajaraannya di Istana.  Membahas kebutuhan pokok rakyat, salah satunya migor.

Baca juga : Tumbangkan Dolar, Pagi Ini Rupiah Cerah

Hasil rapat tersebut kemudian disampaikan Jokowi dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

"Dalam rapat tersebut telah saya putuskan, pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng," kata Jokowi.

Larangan ekspor tersebut dimulai Kamis 28 April 2022, sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

"Saya akan terus memantau dan mengevaluasi kebijakan ini,  agar ketersediaan minyak goreng melimpah dengan harga terjangkau," cetusnya.

Kemendag langsung menindaklanjuti arahan Jokowi tersebut. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan mengatakan, kebijakan larangan ekpor ini akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan.

Materi peraturan itu, kini sedang disusun di Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

Baca juga : Jokowi Masih Kecewa

“Kalau sudah selesai akan diumumkan,” kata Oke, kemarin.

Bagaimana tanggapan pengusaha sawit terkait larangan ini? Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyatakan siap mendukung setiap kebijakan pemerintah? terkait sektor kelapa sawit.

GAPKI juga menghormati dan akan melaksanakan kebijakan pemerintah.

Ketua Bidang Komunikasi GAPKI, Tofan Mahdi mengatakan, pihaknya akan memonitor perkembangan di lapangan setelah berlakunya kebijakan tersebut.

Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan dalam mata rantai industri sawit, untuk memantau dampak kebijakan tersebut terhadap sektor keberlanjutan usaha sektor kelapa sawit.

"Jika kebijakan ini membawa dampak negatif kepada keberlanjutan usaha sektor kelapa sawit, kami akan memohon pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan tersebut,” kata Tofan dalam keterangan yang diterima redaksi, tadi malam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.